Suara Karya

Penjualan Produk Senjata PT Pindad Tahun Ini Capai Rp3,9 Triliun

JAKARTA (Suara Karya): Penjualan produk senjata (alutsista) berikut kontrak yang tengah berjalan PT Pindad, baik dalam negeri maupun mancanegara tahun ini mendekati angka Rp4 triliun tepatnya sebesar Rp3,9 triliun. Angka itu di atas target pendapatan 2018 ini sebesar Rp3 triliun.

“Tahun ini total untuk kontrak dan penjualan kita (PT Pindad) sekitar Rp3,9 triliun,” kata Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose di sela acara anugrah BPPT Innovation Award 2018 di Jakarta, Kamis (2/8).

Abaraham mengatakan, pasar produk senjata PT Pindad meliputi dalam dan luar negeri dan saat ini pasar terbesar tersebut masih TNI/Polri.

“Pada saat bersamaan dalam lima tahun terakhir kita sudah mulai mengekspor ke hampir semua negara ASEAN, dan di Asia Selatan yang sedang tender di India, serta Afrika meliputi Nigeria dan Somalia,” jelasnya.

Dalam produksi persenjataan itu, PT Pindad memperoleh Penyertaan Modal Negara (PNM) sebesar Rp750 miliar. Dari jumlah itu, sebagian besar digunakan untuk produksi lini Munisi Kaliber Kecil (MKK).

“PT Pindad tidak ada masalah dengan pembiayaan, sumbernya dari APBN dan Kementerian Pertahanan, swasta, maupun ekspor,” ucap mantan Dirut PT LEN, Bandung. Perusahaan BUMN ini juga tengah meningkatkan kapasitas produksi dari angka 165 juta butir menjadi 275 juta butir per tahun.

Salah satu produk senjata PT Pindad, yakni SPR2 membawa perusahaan BUMN ini memenangi penghargaan BPPT Innovation Award.

“Jadi, ini suatu terobosan dari kita. Kita berhasil mengembangkan sniper tadi pada jarak tembak sekitar 2 km dan ketepatannya terhadap target kurang lebih 40 cm,” jelas Abraham. (indradh)

Related posts