
GORONTALO (Suara Karya): Pelaksana tugas (Plt) Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek), Aswin Wihdiyanto memberi semangat kepada 101 mahasiswa peserta Program Kampus Mengajar Angkatan 5 yang mulai bertugas pada 20 Februari 2023.
“Kalian ini luar biasa. Meski baru semester 4, berani keluar dari zona nyaman dengan menerima tantangan untuk aktif di sekolah melalui Program Kampus Mengajar,” kata Aswin di Balai Peningkatan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Gorontalo, Jumat (17/2/23).
Pelepasan mahasiswa Program Kampus Mengajar Angkatan 5 dilakukan Mendikbudristek secara virtual dan digelar bersama di 34 wilayah Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) dan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) di Indonesia.
Aswin menjelaskan, kehadiran mahasiswa Kampus Mengajar di sekolah untuk membantu pemerintah dalam memulihkan pembelajaran di sekolah pascapandemi covid-19.
Anak muda itu, lanjut Aswin, tidak menggantikan guru di sekolah, melainkan bertindak sebagai pendamping guru dalam mempersiapkan pembelajaran yang inovatif, kreatif dan menyenangkan.
“Mereka akan bertugas selama 4 bulan di sekolah. Tak hanya membantu guru, mahasiswa tersebut harus menjadi sosok teladan bagi peserta didik agar belajar penuh semangat dalam mengejar cita-cita,” ujar Aswin.
Target akhir dari program, Aswin menambahkan, memberi dampak atas peningkatan kompetensi literasi dan numerasi pada siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).
“Program ini diharapkan memberi pembelajaran bermakna bagi mahasiswa, yang tidak didapat dari ruang kuliah,” ujar Aswin.
Pengalaman selama di sekolah juga bisa menjadi bekal bagi mahasiswa meraih kehidupan yang lebih baik di masa depan, karena mereka mendapat kesempatan berlatih kemampuan leadership, komunikasi, problem solving, kolaborasi, dan soft skills lainnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BPMP Provinsi Gorontalo, Rudi Syaifullah menyebut jumlah mahasiswa dari Gorontalo yang lolos seleksi Program Kampus Mengajar ada 101 orang dari 7 perguruan tinggi asal Gorontalo dan satu dari Yogyakarta.
Mahasiswa tersebut akan disebar ke sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Gorontalo. Di Kabupaten Bone Bolango ada 29 orang, Kota Gorontalo 50 orang, Kabupaten Gorontalo 10 orang, Kabupaten Gorontalo Utara 5 orang, Kabupaten Boalemo 4 orang dan Kabupaten Puhowato/Pahuwato 3.
Program studi mahasiswa sangat beragam, namun paling banyak berasal dari pendidikan. Disebutkan prodi diluar pendidikan, meliputi psikologi, bahasa Inggris, akuntansi, manajemen, administrasi bisnis, perkantoran, administrasi rumah sakit dan administrasi publik.
“Meski latar belakang non pendidikan, saya percaya mereka mampu menjalankan tugas selama satu semester dengan baik. Karena syarat lolos seleksi, salah satunya harus memiliki IPK diatas 3. Itu artinya, dasar pendidikan mereka sudah bagus,” kata Rudi Syaifullah menandaskan. (Tri Wahyuni)