
JAKARTA (Suara Karya): Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan mengubah strategi layanan kesehatan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya pandemi gelombang tiga. Jika sebelumnya fokus ke rumah sakit, nantinya bergeser ke rumah penduduk.
“Gejala varian Omicron ini cenderung tidak separah Delta. Karena itu, kami sarankan pasien di rawat di rumah saja, sambil dipantau petugas layanan kesehatan setempat,” kata Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers secara daring usai rapat terbatas evaluasi PPKM di Istana Negara, Senin (10/1/22).
Hadir dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Menkes menyebutkan, kasus terkonfirmasi Omicron di Tanah Air saat ini sudah mencapai 414 kasus. Dari jumlah itu, 31 kasus diantaranya adalah transmisi lokal.
“Dari 414 orang yang terkonfirmasi positif saat ini, hasil pantauan menunjukkan baru 2 orang yang butuh bantuan oksigen. Kita tetap tak boleh lengah, karena bisa saja kewalahan jika kasusnya mencapai ratusan ribu orang. Apalagi kasus Omicron di luar negeri saat ini masih tinggi,” ucapnya.
Untuk itu, lanjut Budi, Kemkes akan melakukan penyesuaian jurus untuk menghadapi varian yang kasus aktifnya kini mendominasi di Indonesia.
“Memang kenaikan transmisi Omicron akan jauh lebih tinggi dari Delta. Tetapi yang dirawat jauh lebih sedikit. Sehingga strategi layanan kesehatan akan digeser,” katanya.
Jika aebelumnya fokus ke rumah sakit, menurut Budi, sekarang fokus ke rumah karena akan banyak orang yang terkena Omicron dan tidak perlu ke rumah sakit.
“Pemerintah telah melakukan kerja sama dengan 17 layanan telemedisin. Hal itu dilakukan guna memastikan pasien positif yang dirawat di rumah tetap dapat konsultasi dokter dan obatnya,” katanya.
Tak hanya itu, Budi menambahkan, pemerintah juga bekerja sama dengan Kimia Farma untuk memastikan obat-obatan bisa sampai pada pasien yang melakukan perawatan di rumah.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pesan dari Presiden Joko Widodo, yang meminta masyarakat Indonesia untuk menahan diri tidak bepergian ke luar negeri.
“Saat ini terjadi tren peningkatan kasus Omicron dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Mari menahan diri dulu, agar kasusnya tidak semakin bertambah,” ujarnya.
Luhut menambahkan, kasus konfirmasi positif dari PPLN mendominasi kasus harian di Indonesia. Hal itu menyebabkan kenaikan kasus aktif dan tingkat perawatan di RS yang ada di Jawa-Bali.
“Pada 9 Januari lalu, di Jakarta dari 393 kasus yang terkonfirmasi, ada sekitar 300 kasus disebabkan PPLN,” ujarnya.
Untuk itu, lanjut Luhut, pemerintah melakukan pengetatan di pintu masuk untuk mencegah masuknya varian Omicron yang akan menyebar luas ke masyarakat. (Tri Wahyuni)