Menpora : Pembentukan Timnas Butuh Kompetisi yang Aman

0

JAKARTA (Suara Karya) : Menghadapi Piala AFF maupun Piala Dunia U-20,  harus mempersiapkan Tim Nasional (Timnas) yang tangguh. Semua itu diperlukan Kompetisi yang bergulir dengan keamanan yang matang.

“Komitmen dari klub terhadap terbentuknya tim nasional sangat jelas. Tapi kita tahu persis kalau hanya latihan saja itu tidak cukup,”tegas Menpora Zainudin Amali, kemarin.

Menurutnya, harus ada atmosfer kompetisi yang bisa mengasah kemampuan tim nasional. ” Semua itu dibutuhkan adanya kompetisi,” jelas Menpora Amali seusai rapat koordinasi penyelenggaraan Liga 1 bersama PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB), Polri dan wakil beberapa kementerian di Gedung Kemenpora, Jakarta, Senin (28/11/2022).

Lebih jauh, Menpora juga menyampaikan tentang kelanjutan kompetisi Liga 1 yang saat ini berhenti pasca-tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022.

“Masih ada satu tahapan lagi, Polri akan mengundang PSSI dan PT LIB untuk merumuskan terakhir seperti apa. Dari situ Polri akan memutuskan apakah kompetisi boleh lanjut atau tidak, Polri butuh rapat satu kali lagi untuk membahas pengamanan,” pungkas Menpora

Menpora menerangkan ada beberapa catatan yang dihasilkan dari rapat koordinasi kali ini. Seluruh peserta rapat sepakat untuk membentuk Timnas Indonesia yang tangguh.

Menpora mengungkapkan seluruh perwakilan klub Liga 1 yang hadir dalam kesempatan ini juga sepakat untuk memberi dukungan sepenuhnya terhadap Timnas Indonesia. Baik itu tingkat senior maupun yang kelompok umur.

Keamanan

Dalam kesempatan yang sama, Asisten Operasi (Asops) Kapolri Irjen Pol Agung Setya Effendi menegaskan pelaksanaan koordinasi lanjutan soal keamanan dan keselamatan menjadi salah satu bentuk dukungan Polri kepada kompetisi sepak bola nasional.

“Kami mendukung terselenggaranya kembali liga dengan memenuhi beberapa ketentuan yang diatur dalam Perpol 10 tahun 2022, antara lain berkaitan dengan penilaian risiko. Kami akan melalukan verifikasi dan memutuskan stadion-stadion yang layak untuk menyelenggarakan liga bersama Kementerian PUPR, Kementerian Kesehatan, penyelenggara (panitia penyelenggara-red), liga (LIB-red) dan PSSI,” tutur Agung.

Sementara Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dan Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus menyatakan bahwa mereka mendukung permintaan Polri demi pelaksanaan liga yang lebih baik.

“Perpol merupakan salah satu hasil dari ‘task force’ (Gugus Tugas Transformasi Sepak Bola Indonesia-red). Setelah ini, kami berharap kompetisi dapat bergulir sehingga performa para pemain tetap terjaga,” katanya. (Warso)