Suara Karya

KPK Tak Ingin Gegabah Tangani Kasus IndonesiaLeaks

JAKARTA (Suara Karya): Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Saut Situmorang, mengaku tidak ingin gegabah dalam  menangani kasus IndonesiaLeaks. Apalagi, kasus tersebut menyebut-nyebut nama Kapolri, Jenderal Tito Karnavian yang dituding menerima aliran dana terkait
impor daging sapi dengan tersangka Basuki Hariman.

Pihaknya tidak ingin penanganan kasus ini berdasarlan desakan. Dalammpenegakan hukum, kata dia, penganan kasus harus berdasarkan bukti.

Dia mengatakan hal itu, terkait banyaknya desakan terhadap KPK terkait mencuatnya IndonesiaLeaks yang menyebut nama Kapolri Tito Karnavian yang diduga menerima aliran dana dalam kasus daging import sapi dengan tersangka Basuki Hariman.

Saut mengatakan bahwa pihaknya sangat berhati-hati jika dalam sebuah kasus terdapat sebutan nama-nama, maka KPK tidak ingin gegabah karena berbagai desakan.

Meski demikian,  Saut memastikan bahwa penangan kasus itu masih terus berkalan. ‘Masih berproses ya, masih berproses. Nanti kita lihat. kalian kan sudah tahu seperti saya bilang habis konpers kemarin banyak nama disebut-sebut KPK sangat hati-hati kalau disebut-sebut seperti itu, enggak boleh kita masuk sesederhana yang nama disebut,” kata Saut,  di Depok, Minggu (14/10/2018).

Dia mengatakan penyebutan dalam nama-nama sebuah kasus perlu dibuktikan dengan data dan bukti. Kemudian, soal nama Tito Karnavian yang diduga disebut-sebut dalam catatan ‘buku merah’ yang dikeluarkan oleh IndonesiaLeak masih terus didalami.

“Penyebutan-penyebutan nama, catatan-catatan di dalam buku itu sesuatu yang kita harus buktikan untuk mencari dua bukti itu yang kita harus lebih hati-hati,” ujarnya.

Menurut dia, KPK akan tetap bekerja independent dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Ia berharap kiritikan dan saran KPK terus mengalir agar KPK tetap dapat bekerja dengan fokus.

“Sekarang semua orang harus menchallange KPK siapa pun juga. Kalian juga harus menchallange KPK, supaya kami tetap prudent, supaya kami tetap di rel yang lurus. Justru kita jadi aneh kalau enggak dikritik, tapi lagi-lagi kekuatan bukti itu menjadi penting ya. Terima kasih semua orang menchallange kita, kalau enggak nanti kepercayaan orang hilang,” katanya. (Gan)

Related posts