PEKANBARU (Suara Karya): Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO) mengatakan, Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Partai Hanura Tahun 2018 kali ini bertujuan untuk membersihkan partai dari pihak-pihak yang selama ini kerap melakukan penyelewengan di internal partai.
Dengan program bersih-bersih itu diharapkan tercipta soliditas dan marwah Partai Hanura agar siap menghadapi Pilkada Serentak 2018 serta Pemilu Serentak 2019.
“Jadi saya mengharapkan rrapat ini dapat memutuskan dan dapat membangun partai agar memiliki marwah sehingga dapat menjalankan tugasnya. Tidak ada lagi penyelewengan dalam organisasi, membersihkan hal-hal dan kotoran-kotoran yang selama ini kita tau bahwa itu terjadi,” kata OSO, usai meninjau lokasi penyelenggaraan Rakernas di Gelanggang Olahraga (GOR) Pekanbaru, Riau, Senin malam (7/5).
Konsolidasi dan soliditas partai, diakui OSO menjadi fokus perhatiannya pasca konflik partai beberapa waktu lalu. Ketika itu, mantan Sekjen Hanura Sarifuddin Sudding diberhentikan secara tidak hormat karena diduga melakukan penyelewengan. Karena tidak puas lalu menyelenggarakan Kongres tandingan dengan balik memecat kepemimpinan OSO dan mengangkat Daryatmo sebagai Ketua Umum Hanura. Namun, pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM menolak mengakuinya dan tetap mengesahkan kepemimpinan OSO sebagai kepengurusan yang sah.
“Itu sebabnya saya mengambil sikap. Saya akan membangun soliditas partai, membangun kekuatan partai,” ujarnya.
Upaya itu menurut OSO, telah menbuahkan hasil yaitu sejumlah pengurus partai di daerah serta kader yang menjadi anggota DPRD I dan DPRD II juga kader yang duduk di DPR, yang semula sebagian mendukung Sudding kini beralih mendukung kepemimpinannya.
“Kemarin hadir di dalam pembukaan Bimtek. 1.016 anggota DPR, DPRD I dan DPRD II, hadir semua. Belum pernah hadir sebanyak itu. Kita itu punya 1.200 lebih anggota DPRD di seluruh Indonesia. Dan kemarin yang hadir 1.016 itu luar biasa. Nggak pernah seperti tu selama ini. Jadi ada harapan bahwa mereka mampu mengubah mindset kekurangan partai selama ini,” ucap OSO.
Untuk menunjukkan soliditasnya, OSO mengatakan para kader sudah menyatakan kesiapannya untuk mendukung penuh kerja partai di bawah kepemimpinannya.
“Karena Rakernas kali ini sangat menentukan bagi Partai Hanura, sehingga para kader sudah menyatakan siap. Hampir 25.000 kader termasuk seluruh DPC dan DPD Partai Hanura di seluruh Indonesia menyatakan siap hadir,” ujarnya.
Selain membangun kekompakkan partai, Rakernas juga membahas tentang persiapan pilkada yang akan diselenggarakan pada 27 Juni tahun ini. Juga membahas persiapan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden yang akan dilakukan serentak untuk pertama kali pada 17 April 2019 mendatang.
“Jadi memang dalam Rakernas ini adalah Rakernas sangat penting, karena kita juga jarang Rakernas,” ungkap OSO yang bertekad akan terus membangun kekuatan partai melalui program-program kerja partai.
Soal Cawapres dari Partai Hanura untuk diduetkan dengan Joko Widodo (Jokowi), OSO mengakui ada pembahasan ke arah itu karena selama ini partainya hanya menyuarakan slogan mendukung nama-nama cawapres yang beredar tetapi bukan berasal dari internal partainya.
Namun, OSO belum dapat memastikan apakah akan mengusung cawapres dari kader partainya. Menurutnya, Partai Hanura tetap berpegang pada kesepakatan bersama dengan partai-partai koalisi pendukung Jokowi.
Yaitu penentuan siapa cawapres pendamping Jokowi akan dibahas setelah pilkada serentak pada Juni mendatang. “Itu nanti akan diputuskan bersama,” tegas OSO. (Sugandi)