80 Ribu Siswa Tak Bisa Daftar ke PTN, Sekolah Diberi Waktu 2 Hari Finalisasi PDSS!

0

JAKARTA (Suara Karya): Sekolah tak kunjung menyelesaikan finalisasi di Pangkalan Data dan Siswa (PDSS), 80 ribu siswa terancam tak bisa mendaftar ke perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

“Itu artinya, sekolah telah berlaku dzolim terhadap siswa. Kelihatan sekali menyepelekan. Karena baru bikin akun di PDSS jelang waktu penutupan,” kata Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Diktiristek), Nizam dalam keterangan pers, di Jakarta, Senin (20/2/23).

Nizam dalam kesempatan itu didampingi Dirjen Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek), Kiki Yuliati dan Wakil Ketua II Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB), Eduart Wolok.

Hadir secara virtual, Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB, Mochamad Ashari dan Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), Prof Ganefri.

Eduart menjelaskan, proses penerimaan mahasiswa baru melalui jalur SNBP atau dulu dikenal sebagai jalur prestasi itu memiliki lini masa yang harus harus dipatuhi bersama. Jadwal pengisian PDSS oleh sekolah berlangsung 1 bulan, yaitu 9 Januari hingga 9 Februari 2023.

“Waktu satu bulan ini sebenarnya cukup panjang bagi sekolah yang serius atas masa depan siswanya,” ucapnya.

Penyelesaian pengisian PDSS, disebutkan, meliputi semua tahap, mulai dari finalisasi data sekolah, finalisasi siswa eligible, finalisasi kurikulum, dan finalisasi nilai.

“Dari proses ini ada 18.544 sekolah yang selesai finalisasi
18544 sekolah dan 1.387 sekolah yang tak kunjung finalisasi hingga ditutup 9 Februari. Dampaknya, siswa tidak bisa mendaftar ke SNBP dan hilang kesempatan untuk masuk ke PTN,” tuturnya.

Melihat kondisi itu, lanjut Eduart, Tim Penanggung Jawab SNPMB memutuskan untuk memberi kesempatan pada 1.387 sekolah untuk segera finalisasi. Waktu yang diberikan 2 hari mulai 20 Februari pukul 15.00 WIB hingga 22 Februari pukul 15.00 WIB.

“Kami harap 1.387 sekolah bisa memanfaatkan waktu dua hari ini untuk finalisasi. Permudah jalan bagi siswamu agar memiliki kesempatan ke PTN,” ucapnya.

Eduart menegaskan, sekolah yang berhak menyelesaikan pengisian PDSS adalah mereka yang sudah punya akun sekolah, namun belum menyelesaikan finalisasi PDSS. Mereka tidak diperkenankan melakukan pembatalan finalisasi (unfinalisasi),” ujarnya.

Siswa pada sekolah yang sedang proses pengisian PDSS dalam waktu 2 hari itu, baru bisa melakukan pendaftaran SNBP mulai Kamis (23/2/23), pukul 00.00 WIB. “Kami pertegas, waktu dua hari ini bukan perpanjangan. Tetapi kepedulian kami atas nasib siswa dari sekolah yang belum finalisasi PDSS,” ucap Eduart.

Ditambahkan, pemberian kesempatan pengisian PDSS tidak mengakibatkan mengubah jadwal Pendaftaran SNBP. Pendaftaran SNBP akan tetap ditutup pada Selasa (28/2/23) pukul 15.00 WIB.

Ditanya target sekolah yang bisa selesai finalisasi dalam dua hari, Nizam optimis sekitar 50 persen. Hal itu merujuk pada kasus serupa pada tahun-tahun sebelumnya.

“Kasus semacam ini sebenarnya bukan hal baru. Karena memang ada beberapa sekolah yang mengaku malas mengunggah data karena siswa mereka yang diterima di PTN sedikit, bahkan nyaris tidak ada. Meski demikian, siswa harus diberi peluang,” ujarnya.

Sekolah yang lalai apa dikenakan sanksi, Nizam mengatakan, belum ada ketentuan itu. Sanksi berupa blacklist satu tahun tak boleh ikut SNBP akan dipikirkan tahun depan. “Kita akan bahas dulu sanksi apa yang akan kami berikan kepada sekolah yang telah lalai tersebut,” kata Nizam menandaskan. (Tri Wahyuni)