Suara Karya

ACT Distribusikan Makanan Siap Santap untuk Korban Banjir di Lombok

Seorang anak bermain di halaman rumahnya yang tertimbun lumpur akibat banjir bandang disertai lumpur di Desa Kuta, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, pada Sabtu (30/1/2021). ANTARA/HO/ACT NTB

MATARAM (Suara Karya): Organisasi nirlaba yang berpusat di Indonesia, Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyalurkan bantuan makanan siap santap berupa ratusan bungkus nasi untuk para korban banjir di Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Kepala Program dan Kerja Sama ACT Cabang NTB M Romi Saefuddin yang dihubungi di Mataram, Minggu mengatakan pendistribusian ratusan bungkus nasi siap santap tersebut dilakukan oleh para relawan yang tergabung dalam Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) ACT.

“Bantuan nasi lengkap dengan lauk pauknya tersebut dibagikan kepada warga yang terdampak parah akibat banjir, seperti di Desa Kuta, Kabupaten Lombok Tengah, dan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, dan Sumbawa” katanya.

Banjir bandang disertai lumpur menerjang Kecamatan Pujut, Praya Barat, dan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, pada Sabtu (30/1). Berdasarkan data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, sebanyak 350 keluarga terdampak bencana alam tersebut.

Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, juga diterjang banjir. Ratusan rumah penduduk tergenang air setinggi orang dewasa sejak Jumat (29/1), hingga Sabtu malam, karena hujan masih mengguyur wilayah tersebut. Namun tidak ada laporan korban jiwa.

Kecamatan Sumbawa, dan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa, juga diterjang banjir bandang setinggi paha orang dewasa pada Jumat (29/1). Satu orang meninggal dunia akibat banjir tersebut.

Kerja Sama dan Komunikasi ACT NTB, Adi Irwan, mengatakan bantuan nasi bungkus juga dibagikan kepada warga terdampak banjir bandang di Kabupaten Sumbawa. Meskipun kondisi sudah mulai pulih dan warga sudah kembali ke rumahnya masing-masing.

Sementara penyaluran bantuan makanan siap santap ke Desa Kuta, Kabupaten Lombok Tengah, mengalami kendala karena jembatan di Desa Sade, yang menghubungkan Kuta-Mataram, belum bisa dipastikan aman untuk dilalui kendaraan bermotor karena debit air sungai yang relatif besar.

“Untuk bisa sampai ke Desa Kuta, tim MRI-ACT membawa bantuan melalui jalur Teluk Awang. Lumayan jauh memutar arah. Kalau penyaluran bantuan ke Sekotong, Lombok Barat, relatif lancar,” ujarnya. (M Chandra)

Related posts