
JAKARTA (Suara Karya): Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) meluncurkan Program Dana Kompetitif (Competitive Fund) Vokasi 2024. Program tersebut untuk pendidikan tinggi vokasi (PTV) yang lebih transformatif.
Peluncuran Program dilakukan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati secara daring, Selasa (24/10/23).
Kiki menjelaskan dana kompetitif vokasi yang digagas sejak 2020 itu digunakan untuk menciptakan atmosfer PTV yang ideal, sehingga menghasilkan lulusan berkualitas dan kompeten di level global.
“Dana kompetitif vokasi membantu meningkatkan relevansi PTV dengan dunia kerja dan dunia industri (DUDI) lewat penyelarasan kurikulum, peningkatan kompetensi SDM, kemitraan strategis dengan mitra dunia kerja, serta mendukung penciptaan inovasi pembelajaran,” tuturnya.
Hingga 2023, Dana Kompetitif Vokasi telah memberi bantuan ke 79 PTV, baik di negeri maupun swasta. Total penerima dana sebanyak 387 program studi (prodi).
“Program Dana Kompetitif Vokasi telah mendorong atau menginisiasi terbentuknya teaching factory diantara 387 prodi tersebut,” ujar Kiki.
Keberadaan teaching factory tak hanya menjadi salah satu wujud kemitraan dengan dunia industri saja, tetapi juga menjadi bagian dari ekosistem pendidikan vokasi yang ideal.
Kemdikbudristek juga meluncurkan sejumlah program unggulan sebagai bentuk intervensi transformasi pendidikan vokasi.
“Lulusan PTV harus memiliki kompetensi level global, karena saat ini tidak ada lagi batas negara secara tegas. Meski tinggal di Indonesia, tetapi interaksi bisnis dilakukan secara global,” ucapnya.
Kiki menyebut, sejumlah intervensi yang dilakukan Kemdikburistek agar lulusan memiliki kompetensi global, antara lain, program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) bagi mahasiswa.
“Ada juga Program Dana Padanan (Matching Fund) sebagai bentuk intervensi untuk dosen, selain Dana Kompetitif Vokasi. Dua program ini merupakan bagian dari MB Episode ke-11: Kampus Merdeka Vokasi,” tuturnya.
Meski banyak program diluncurkan, Kiki menegaskan, upaya transformasi pendidikan vokasi yang utama adalah meningkatkan kualitas manusianya, yaitu mahasiswa dan dosen. Mereka tidak akan berkembang jika perguruan tingginya tidak transformatif.
Dirjen Kiki berharap PTV dan program studinya dapat memanfaatkan program Dana Kompetitif Vokasi untuk transformasi yang fundamental. Diharapkan lahir gagasan-gagasan kreatif untuk SDM unggul.
“Saya berharap dana kompetitif dapat menjadi mercusuar bagi perguruan tinggi lainnya untuk bersama-sama mencapai tujuan, membentuk SDM kompeten pada level global,” ucap Kiki.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi, Muhamad Fajar Subkhan, mengatakan, penyelenggaraan Program Dana Kompetitif Vokasi tahun ini berbeda. Peluncurannya tidak sama dengan tahun pelaksanaannya.
“Peluncuran dilakukan pada T-1, agar program dapat berjalan optimal, khususnya bagi perguruan tinggi penerima bantuan,” katanya.
Menurut Fajar, Dana Kompetitif Vokasi 2024 tetap mendukung perguruan tinggi dalam meningkatkan kesiapanbekerjaan lulusan. “Tahun ini, batas jumlah mahasiswa aktif dan kerja sama aktif sebagai kriteria bagi setiap kelompok perguruan tinggi juga mengalami perubahan,” katanya.
Penyesuaian juga terjadi pada beberapa ruang lingkup Dana Kompetitif Vokasib2024. Pada ruang lingkup penguatan tata kelola dan kemitraan, perguruan tinggi dapat memanfaatkan hibah untuk memperkuat produk unggulan.
“Selain juga bisa digunakan untuk kolaborasi dengan mitra industri, meningkatkan aktivitas pembelajaran pada teaching factory, serta meningkatkan citra baik (brand value) perguruan tinggi maupun program studinya,” kata Fajar.
Perguruan tinggi juga bisa memanfaatkan program Dana Kompetitif Vokasi untuk meningkatkan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan, serta meningkatkan wahana pembelajaran yang mendukung produk unggulan.
Pada ruang lingkup fasilitasi mahasiswa dalam program MBKM, Dana Kompetitif Vokasi dapat dimanfaatkan untuk penguatan technical skills (hard skills dan soft skills), serta karakter kerja bagi mahasiswa program MBKM, yang akan magang industri maupun kegiatan student mobility berskala internasional.
“Kami harap program Dana Kompetitif Vokasi dapat memberi manfaat bagi seluruh unsur perguruan tinggi, baik bagi kelembagaan, dosen dan tenaga kependidikan, mahasiswa, serta mitra dunia kerja atau industri,” ujar Fajar menandaskan. (Tri Wahyun)