
JAKARTA (Suara Karya): Ketua Dewan Pakar Partai Golkar HR Agung Laksono, menyayangkan adanya pembentukan Ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) “perjuangan” yang hanya bertujuan untuk mendukung salah satu calon ketua umum Partai Golkar.
Dikatakan Agung, dirinya mengaku prihatin kalau sampai ada gejala perpecahan itu. Dia berharap masalah MKGR ini segera selesai dan jangan sampai berlarut-larut.
Menurutnya, DPP Partai Golkar akan tetap berpedoman pada aturan yang ada.
“Saya yakin tetap dengan pengurus yang sekarang, dengan kepemimpinan yang diketuai oleh Pak Roem Kono dan Sekjen Pak Adies Kadir. Apalagi dari kepemimpinan mereka tak ada yang salah dan tak ada keliru,” kata Agung di Jakarta, Jumat (20/9/2019).
Agung mengaku kalu dirinya merupakan saksi mata atas terpilihnya Roem Kono sebagai Ketua Umum MKGR dalam Munas di Bandung pada tahun 2015.
Selain itu, Agung juga tahu betul selama ini Roem Kono dekat dengan Ketua Umum Airlangga Hartarto. Begitu pula dengan Adies Kadir.
Dalam kesempatan sebelumnya, Roem Kono sebagai Ketua Umum MKGR dan Adies Kadir sebagai Sekretaris Jenderal MKGR sudah menyatakan dukungannya kepada Airlangga Hartarto.
Lebih jauh Agung mengatakan, lit politik dari partai lain di acara tersebut. Seperti diketahui, tak hanya Bamsoet, hadir pula dalam acara itu Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
“Saya makin prihatin, apalagi sampai ada partai lain bahkan Ketua DPR juga hadir. Ini jelas sesuatu yang tidak baik,” kata Agung.
Kericuhan ini, bagi Agung, ibarat ada pesta di rumah Golkar namun justru si tetangga yang merasa kebakaran.
“Ibaratnya seperti itulah. Jadi sebagai sesama Ormas Trikarya saya prihatin atas kejadian itu. Saya tidak tahu apa alasannya dan, kenapa MKGR tiba-tiba di-munaslub-kan. Sepengetahuan saya, semua ormas pendiri Partai Golkar selama ini ok, tak ada masalah. Kok tiba-tiba di munaslubkan,” ucap Agung yang juga anggota ormas Kosgoro 1957 ini.
“Semoga MKGR tetap utuh dan tidak terganggu oleh pihak-pihak yang menginginkan Golkar runtuh. Saya harap situasinya cepat kondusif dan kalau ada aspirasi berbeda sebaiknya cepat disampaikan secara konstitusional. Kesannya (dalam munaslub Hotel Sultan) seperti memaksakan,” kata Agung Laksono.
Selain itu Agung kembali mengingatkan agar elite politik dari partai lain jangan bermain-main di Golkar.
“Saya harapkan elit politik jangan bermain dan jangan mengobok-obok Partai Golkar. Saya kira Munas Golkar nanti tetaplah berjalan baik dan elit politik partai lain jangan ikut campur,” tegas Agung.
Untuj diketahui, sejumlah kader Ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) mendirikan MKGR ‘Perjuangan’. Hal itu dilakukan dalam Mubes MKGR di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (19/9/2019). Acara itu sekaligus deklarasi dukungan kepada Caketum Golkar Bambang Soesatyo.
Dalam Mubes di Hotel Sultan itu, terpilih Fahd El Fouz sebagai ketua umum. (Bobby MZ)