Aksi Bagi-Bagi Emas Warnai Peluncuran Kratingdaeng Gold

0

JAKARTA (Suara Karya): Peluncuran minuman berenergi Kratingdaeng Gold di kawasan Senayan, Jakarta dilakukan dengan cara yang unik, yaitu bagi-bagi emas murni dengan total hadiah mencapai 750 gram. Hadiah itu diberikan ke warga yang sedang menikmati suasana car free day di wilayah itu pada Minggu (4/11/2018) pagi.

“Hadiah dalam bentuk emas agar sama dengan temanya yaitu Kratingdaeng Gold,” kata Direktur Marketing PT AsiaSejahtera Perdana Pharmaceutical, Davin Thomas Lai disela peluncuran perdana minuman berenergi kemasan kaleng berwarna keemasan tersebut.

Davin menjelaskan, emas murni seberat 750 gram itu diberikan kepada 101 warga yang beruntung pagi itu. Rinciannya, 500 gram untuk 100 warga. Sedangkan emas seberat 250 gram diberikan ke 1 orang pemenang utama. “Warga yang berminat silakan antri untuk dapat nomor undian,” ujarnya.

Sejak diumumkan ada pembagian emas, terlihat warga yang ada di area langsung masuk dalam antrian yang disiapkan panitia. Antrian baru bubar setelah panitia mengabarkan nomor undian sudah habis. “Ada sekitar 2 ribu nomor undian yang kami siapkan,” tuturnya.

Soal produk Kratingdaeng Gold, Davin menjelaskan, varian baru tersebut dibuat dengan menyasar generasi milineal. Hal itu terlihat dari kemasannya yang lebih trendy, kandungan vitamin lebih lengkap dan rasa yang menyegarkan.

“Suplemen ini aman dikonsumsi setiap hari. Cocok untuk milenial yang aktif, progresif dan dinamis,” katanya.

Davin menambahkan, pembuatan kratingdaeng varian baru itu karena pasar minuman energi cair di Indonesia masih menggiurkan. Hal itu merujuk pada hasil survey Nielsen per Agustus 2018 yang menunjukkan pasar minuman energi cair tumbuh sekitar 10,5 persen.

“Kratingdaeng ikut berkontribusi atas kenaikan pasar minuman energi cair di Tanah Air. Karena data penjualan kami dalam 1 tahun terakhir menunjukkan peningkatan dari 34 persen menjadi 41 persen dari total pasar minuman berenergi,” ujarnya.

Tumbuhnya pasar minuman berenergi itu, menurut Davin, tak bisa dilepaskan dari tumbuh dan membesarnya segmen konsumen dari kelompok milenial. Diperkirakan jumlahnya mencapai 30 persen dari total populasi di Indonesia.

“Kemasan dibuat dalam bentuk kaleng berwarna keemasan merupakan salah satu strategi agar bisa masuk ke milenial. Terlihat lebih trendy saat ditenteng,” ucapnya.

Davin menegaskan, adanya Kratingdaeng varian baru itu tak lantas menghilangkan kemasan botol beling yang menjadi trade mark produk Kratingdaeng selama 25 tahun terakhir ini. Kedua varian tersebut tetap tersedia di pasaran.

“Kemasan kaleng menyasar pada pekerja kantoran, profesional dan penyuka olahraga. Karena itu, formulasinya dibuat berbeda dibanding kemasan botol. Kandungan vitaminnya lebih lengkap dan rasa dibuat lebih segar,” tuturnya.

Davin menegaskan, baik kemasan kaleng maupun botol tetap dibuat dengan kualitas yang sama serta mengandung bahan yang aman dikonsumsi. Kratingdaeng Gold diberi tambahan zat lysine dan choline yang dapat meningkatkan konsentrasi dan menjaga kesegaran tubuh.

“Kemasan kaleng bisa dikonsumsi setiap hari baik untuk menjaga stamina maupun menghilangkan haus,” ucapnya.

Ditanya soal harga, Davin mengatakan, Kratingdaeng kaleng memang sedikit lebih mahal dibanding botol. Alasannya, produk impor tersebut sudah sukses di pasar Asia seperti Singapura, Malaysia, Tiongkok, Kamboja dan negara Asia lainnya. (Tri Wahyuni)