Suara Karya

Aktor Sinetron Rezky Adhitya Langsung nge-Mall Setelah Operasi Lasik

JAKARTA (Suara Karya): Mengaku sempat takut jelang operasi mata lasik, aktor sinetron Rezky Adhitya tidak menyangka bisa langsung nge-mall. Karena proses pemulihan pasca operasi, hanya berlangsung dua jam saja.

“Dokter bilang pantangan setelah lasik hanya ada dua, yaitu tak boleh berenang dan sauna. Karena proses operasi dan masa pemulihannya begitu cepat, jadi hari itu punya waktu buat nge-mall,” kata Rezky Adhitya di Klinik Mata Nusantara (KMN) EyeCare Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (26/9/2019).

Dalam bincang santai itu, Rezky Adhitya didampingi dokter yang menangani operasi lasiknya, dr Rini Hersetyati SpM dan CEO KMN EyeCare, dr Rudy C Susilo.

Pilihan lasik dilakukan Rezky, karena ia mengaku bosan menggunakan kacamata atau lensa kontak. Apalagi minus pada matanya terbilang tinggi yaitu 3,5 dengan silinder sebesar 3.

“Saya pakai kacamata sejak kecil. Setelah masuk dunia hiburan, saya jadi sering pakai lensa kontak. Belakangan ini, mata saya jadi tak nyaman karena iritasi,” ucap pemain sinetron berjudul “Putri Yang Tertukar” itu.

Ia menuturkan, rencana untuk lasik sebenarnya sudah dirancang sejak tahun lalu. Namun, kesibukan dan ketakutannya akan pisau beda, membuatnya untuk menunda-nunda rencana tersebut.

“Bahkan tiga hari menjelang operasi pun, saya sempat minta tunda. Untung dokter di KMN EyeCare ini bersikap sabar. Akhirnya diputuskan untuk operasi pada 26 Agustus 2019, setelah melalui beberapa tahap pemeriksaan dan dinyatakan sehat,” ujarnya.

Setelah menjalani operasi, Rezky mengaku suka tertawa sendiri jika mengingat pengalamannya sebelum operasi. Karena operasi lasiknya sendiri hanya berlangsung 1 menit, sementara proses persiapan menuju operasi 30 menit. Setelah itu, istirahat di ruangan perawatan selama 2 jam, sebelum diperbolehkan dokter untuk pulang.

“Untuk teman-teman yang masih mengulur waktu untuk lasik, buang rasa ketakutan itu. Tak terasa sama sekali,” ucap Rezky yang langsung pamer bisa membaca dengan benar sebuah tulisan di dinding meski hurufnya berukuran kecil.

Sebagai informasi, lasik (laser assisted in-situ keratomileusis) adalah tindakan operasi yang memanfaatkan laser untuk membentuk kembali kornea atau bagian yang jernih dan bulat pada bagian mata. Prosedur lasik bisa dilakukan pada pasien yang mengalami kelainan refraksi, rabun jauh (minus) atau silinder (astigmatisme).

Seperti dikemukakan CEO KMN EyeCare, Rudy C Susilo, lasik sama sekali tidak menggunakan pisau bedah. Proses koreksi penglihatan pasien menggunakan teknologi laser excimer, sebuah tindakan yang terampil dilakukan para spesialis mata di KMN EyeCare. “Seluruh proses dilakukan menggunakan lensa mikro dan tidak ada efek apapun setelahnya,” ucapnya.

Ditambahkan, proses lasik sendiri memerlukan tiga tindakan utama yaitu pemetaan mata, pembuatan flap dan personalized vision correction (koreksi penglihatan secara individu). Proses pertama dilakukan untuk menganalisa dan menentukan karakteristik tajam penglihatan pasien.

“Seperti kita ketahui, mata tidak ubahnya sidik jari atau DNA. Kami perlu analisa yang sangat akurat dan detail. Pada proses ini, KMN EyeCare menggunakan teknologi canggih yang menghasilkan pemetaan 3 dimensi,” katanya menandaskan. (Tri Wahyuni)

Related posts