Suara Karya

Akui RPL bagi Pekerja, Kuliah di Binus Online jadi Lebih Singkat!

JAKARTA (Suara Karya): Sistem perkuliahan di Binus Online yang fleksibel dan ‘full online’ cocok bagi pekerja yang ingin meraih gelar kesarjanaan. Apalagi kampus tersebut menerapkan RPL (rekognisi pembelajaran lampau), sehingga waktu kuliah bisa lebih singkat!

“Jika kuliah lebih singkat, maka biayanya juga bisa lebih ringan,” kata Rektor Binus University, Prof Harjanto Prabowo dalam diskusi media, di Jakarta, Senin (13/2/23).

Prof Harjanto dalam kesempatan itu didampingi Direktur Binus Online, Dr Agus Putranto.

Prof Harjanto menjelaskan, Binus Online sejak awal didirikan pada 2008 lalu sudah ‘online learning’, dimana sistemnya secara keseluruhan menggunakan teknologi.

“Binus Online ini bukan kuliah reguler yang jadi daring. Tetapi sejak awal sudah ‘online learning’,” ucap Prof Harjanto menegaskan.

Ia menceritakan pendirian Binus Online, yang awalnya adalah kelas sore di Binus University untuk para pekerja. Karena terkendala waktu, banyak mahasiswa yang ‘gugur’ di tengah jalan.

“Melihat kendala itu, kami putuskan membuat Binus Online agar mereka yang bekerja bisa tetap kuliah karena waktunya lebih fleksibel. Izin pendirian itu lalu disetujui Pemerintah,” tuturnya.

Soal kualitas, Prof Harjanto menjamin hal itu. Karena penyelenggaraan Binus Online menggunakan standar yang sama dengan Binus University. “Kami sangat menjunjung integritas. Bagi Binusian Binus Online yang menyontek akan DO atau ‘drop out’,” ucapnya.

Tak hanya itu, Binus Online juga meraih rating ‘5 Stars Online Learning dari QS World University Ratings’ atas komitmennya dalam peningkatan kualitas. Hal itu penting karena kebutuhan akan ‘online learning’ semakin masif.

“Sejak tahun 2000, kami telah menghadirkan pembelajaran Multi-Channel Learning atau MCL yang kemudian berkembang menjadi Binus Online hingga saat ini,” kata Prof Harjanto.

Keistimewaan lain dari Binus Online, menurut Prof Harjanto, penerapan program RPL atau penyetaraan akademik atas pengalaman kerja atau pelatihan bersertifikasi untuk memperoleh kualifikasi pendidikan tinggi di berbagai program studi di Binus Online.

“Jika ingin RPL diakui, mahasiswa harus melampirkan dokumen sejak awal mendaftar. Kami akan wawancara untuk menilai mata kuliah apa saja yang akan di RPL-kan, sehingga perkuliahan menjadi lebih singkat,” katanya.

Prof Harjanto mencontohkan, lulusan SMK jurusan informatika yang memiliki pengalaman kerja pada bidang yang sama lebih dari 5 tahun. “Keahlian mereka kami nilai, sehingga tak perlu ambil mata kuliah sistem informatika dasar, karena keahliannya sudah melampaui,” tuturnya.

Ditanya berapa persen mahasiswa Binus Online yang memanfaatkan RPL, Prof Harjanto menyebut sekitar 5 persen. “Belum banyak pekerja yang tahu soal ini. Jadi angkanya masih kecil,” katanya.

Soal biaya kuliah, Prof Harjanto menyebut kisaran Rp60-80 juta hingga lulus, tergantung prodi yang diambil. Biaya itu jauh lebih murah dibandingkan kelas reguler di Binus University yang bisa mencapai Rp250 juta hingga selesai.

“Meski pembelajaran online, ada batas waktu kuliah juga. Diharapkan mahasiswa bisa selesai 4-5 tahun, paling lama 7 tahun. Lebih dari itu akan di-DO,” katanya.

Binus Online memiliki 5 program studi (prodi), yaitu manajemen, akuntansi, sistem informatika, teknik informatika dan teknik industri. Prodi yang paling banyak diminati adalah manajemen, akuntansi dan sistem informatika.

Disebutkan, mahasiswa aktif Binus University saat ini ada sekitar 45 ribu orang, dan 4 ribu diantaranya adalah mahasiswa Binus Online. Jika dihitung sejak didirikan, total mahasiswa Binus Online mencapai lebih dari 11 ribu orang. (Tri Wahyuni)

Related posts