
JAKARTA (Suara Karya): Penyaluran BBM solar yang ditangani oleh PT Pertamina Industrial & Marine Fuel mayoritas berupa solar non subsidi. Vice President Industrial & Marine Fuel Business, Waljiyanto mengatakan total solar yang disalurkan untuk industri dan pelayaran mencapai 95 persen.
“PT Pertamina Industrial & Marine Fuel melayani penjualan solar secara business to business (B to B) terhadap tujuh segmen konsumen, mulai dari VVIP yang wajib dilayani dengan segera, hingga konsumen Subsidiary,” kata Waljiyanto, dalam diskusi virtual yang diselenggarakan Energy Watch, bertajuk ‘Menelisik Bisnis BBM Solar di Indonesia’, Kamis (8/4/2021).
Lebih lanjut Waljiyanto menjelaskan, untuk segmen pertama, yaitu VVIP. Pada 2020 lalu disalurkan solar dengan kapasitas 606.308 ribu Kiloliter (KL). Segmen VVIP tersebut terdiri dari TNI, Polri, KPLP, PSDKP, SAR, Bea Cukai dan pilar-pilar ketahanan negara yang termasuk penting dalam kehidupan sehari-hari.
Segmen selanjutnya yaitu segmen konsumen strategis. Tercatat pada 2020 lalu berhasil disalurkan solar sejumlah 2.973.173 KL. Kemudian segmen Bisnis, dengan penyaluran 3.896.108 KL.
“Segmen strategis itu penting, dibawah VVIP karena merupakan konsumen prioritas yang harus dilayani segera, yaitu PELNI, KAI, PLN, Pelindo, ASDP. Untuk segmen bisnis, yang termasuk didalamnya adalah KKKS, Marine dan industri-industri lainnya,” ujarnya.
Kemudian segmen konsumen lainnya yaitu SME (Small Medium Enterprise), Agen BBM, INU dan Subsidiary, dengan masing-masing jumlah penyalurannya di 2020 mencapai 463.555 KL, 1.839.571 KL, 1.453.572 KL dan 2.387.149 KL.
“Subsidiary adalah sebelum adanya holding-holding, kami melayani untuk Patraniaga, Pertamina Petrofin, PT Pertamina Lubricant, PT Elnusa, PT Pertamina Retail dan anak usaha yang membutuhkan. Segmen yang paling besar kami layani yaitu konsumen bisnis,” katanya. (Indra)