
JAKARTA (Suara Karya): Obat covid-19 buatan dalam negeri, molnupiravir dan paxlovid akan segera diproduksi. Upaya tersebut sebagai jaminan ketersediaan obat molnupiravir dan paxlovid dalam menghadap gelombang lanjutan pandemi covid-19 varian Omicron dan lainnya.
“Saat ini sudah ada 400 ribu tablet molnupiravir yang disiapkan PT Amarox. Obat tersebut akan diproduksi massal oleh PT amarox pada April 2022, termasuk Paxlovid,” kata Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin usai peresmian PT Amarox Pharma Global di Cikarang, Bekasi, Jumat (14/1/22).
Menkes menyebut, Indonesia saat ini sedang masuk tahap menuju gelombang ketiga untuk varian Omicron. Karena itu, diperlukan ketersediaan obat covid-19 untuk penanganan pandemi di Indonesia.
“Varian obat lain yang butuhkan, antara lain obat anti virus seperti favipiravir dan juga molnupiravir. Kalau kita dapat akses ke obat-obat tersebut, nantinya akan membantu penanganan covid-19,” ucapnya.
Dan yang tak kalah penting, menurut Menkes, obat tersebut berhasil dibuat di dalam negeri. Merujuk pengalaman sebelumnya saat terjadi lonjakan kasus di beberapa negara, Indonesia mengalami masalah logistik terkait pengiriman obat-obatan ke Indonesia.
“Karena itu, penting sekali jika kita bisa memproduksi obat di dalam negeri. Apalagi pabriknya juga dibangun di sini,” ujarnya.
Menkes mengapresiasi keberadaan PT Amarox sebagai penyedia farmasi di Indonesia. Ada dua hal istimewa terkait kerja sama itu, yaitu PT Amarox bisa membantu mengatasi pandemi covid-19 (tujuan jangka pendek). Untuk jangka menengah, PT Amarox mendukung kemandirian obat dalam negeri.
“Diharapkan, semua produk obat kritikal diproduksi di dalam negeri. Kita akan pastikan, perusahaan obat dan alat kesehatan itu milik anak bangsa. Sehingga kita tak bergantung pada negara lain saat terjadi pandem selanjutnya,” kata Menkes menandaskan. (Tri Wahyuni)