
JAKARTA (Suara Karya): Pelaku usaha kehutanan siap melaksanakan rencana operasional ‘Forestry and Other Land Use’ (FOLU) NET SINK Indonesia 2030, yang diluncurkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya pada awal Maret 2022.
Rencana tersebut merupakan upaya pengendalian perubahan iklim untuk pencapaian ‘Nationally Determined Contribution’ (NDC) Indonesia, yang berpijak pada prinsip dasar, terutama pada pengelolaan hutan lestari, tata kelola lingkungan dan tata kelola karbon.
APP Sinar Mas siap menjalankan kewajiban dan mendukung sasaran kerja rencana operasional FOLU NET SINK 2030, lewat pengurangan laju deforestasi dan degradasi hutan, pengelolaan hutan secara lestari, dan pengaturan pembangunan hutan tanaman.
Selain itu perhutanan sosial, rehabilitasi hutan, tata kelola restorasi gambut, perbaikan tata air gambut, perbaikan dan konservasi mangrove serta konservasi keanekaragaman hayati dan ekosistemnya.
“Kami siap menjalankan kewajiban dan mendukung berbagai upaya pencapaian sasaran FOLU NET SINK Indonesia 2030,” kata Chief Sustainability Officer (CSO) APP Sinar Mas, Elim Sritaba dalam siaran pers, Kamis (28/4/22).
Rencana operasional FOLU NET SINK 2030 melalui dokumen legal operasional akan dilakukan bersama-sama. Upaya itu berbasis kolaborasi dan melibatkan para pemangku kepentingan, di antaranya dunia usaha.
“APP Sinar Mas, sebagai bagian dari dunia usaha Indonesia, akan bekerja dengan mengacu pada rencana operasional FOLU NET SINK Indonesia 2030, sehingga kami dapat berperan nyata dan berkelanjutan,” ucap Elim menandaskan.
Elim menambahkan, pihaknya akan menjalankan praktik bisnis berkelanjutan melalui beragam kolaborasi, agar target yang ditetapkan pemerintah Indonesia, bisa dicapai secara maksimal,” ujarnya.
Indonesia FOLU Net Sink adalah skenario dimana penyerapan gas rumah kaca (GRK) ditargetkan sudah seimbang atau lebih tinggi dibanding emisi di sektor kehutanan dan penggunaan lahan ( Forest and Other Land Use/FOLU) pada tahun 2030.
Pencapaian Indonesia Net Sink FOLU berupa kontribusi hingga 60 persen dari target Net Zero Emmision pada 2060. Hal itu merupakan bagian dari kontribusi Indonesia dalam mencegah bencana perubahan iklim.
Keterlibatan seluruh stakeholder terkait, termasuk swasta dalam mencapai Indonesia Net Sink FOLU menjadi penekanan Menteri LHK Siti Nurbaya dalam Workshop Konsolidasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 yang digelar pada awal April 2022 lalu.
Secara khusus, Siti Nurbaya berpesan agar tidak ada langkah dari setiap unit yang tidak terkoordinasikan dalam sistem kerja FoLU Net Sink. Ia telah menerbitkan Dokumen Rencana Operasional Indonesia FOLU Net Sink 2030 melalui Surat Keputusan Menteri LHK No 168 tahun 2022.
Menteri meminta Rencana Operasional tersebut dipatuhi dengan disiplin tanpa kecuali oleh jajaran pemerintah pusat, pemerintah daerah, LSM, swasta dan pihak-pihak terkait. (Tri Wahyuni)