Suara Karya

AQUA Gandeng Sekolah.mu Luncurkan Program Belajar Terintegrasi Digital

JAKARTA (Suara Karya): AQUA bekerja sama Sekolah.mu meluncurkan program belajar terintegrasi digital bertema “Sampahku, Tanggung Jawabku (Samtaku)” bagi siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD).

“Format dibuat digital guna memudahkan tenaga pendidik dan orangtua memberi pemahaman kepada anak tentang pentingnya bertanggung jawab atas
lingkungan,” kata Brand Director AQUA, Intan Kartika dalam peluncuran Program Samtaku yang digelar virtual, Kamis (6/5/2021).

Intan menjelaskan, Program Samtaku merupakan kelanjutan dari komitmen #BijakBerplastik AQUA yang akan mengedukasi lebih dari 100 juta konsumen dan 5 juta anak usia sekolah yang dicanangkan sejak 2018.

“Tahun ini, program Samtaku dikemas digital agar materi yang disampaikan lebih menarik, mudah diakses dan tersedia sepanjang waktu,” ujarnya.

Ditambahkan, inisiatif itu sekaligus mendukung pembelajaran jarak jauh yang saat ini tengah diimplementasikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) selama pandemi covid-19.

“Kami percaya, membangun generasi muda yang peduli lingkungan butuh kolaborasi dengan berbagai pihak dan melakukan berbagai pembaruan untuk menghadapi tantangan zaman,” ujarnya.

Di saat pandemi ini, lanjut Intan Kartika, berbagai adaptasi dilakukan sehingga misi AQUA dalam berbisnis maupun misinya terhadap sosial dan lingkungan dapat tetap terwujud.

Dirjen PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kemdikbud, Jumeri menyambut baik setiap inisiatif yang dilakukan swasta dalam memajukan pendidikan di Indonesia sejak dini. Termasuk mencetak generasi penerus yang mencintai lingkungan.

“Kolaborasi AQUA dan Sekolah.mu ini sejalan dengan program pemerintah yang menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh,” katanya.

Lewat Program Belajar Digital Samtaku, anak Indonesia dapat kesempatan untuk belajar tentang tanggung jawab terhadap lingkungan sejak dini. Hal itu juga bagian dari pribadi Pelajar Pancasila yang memiliki nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari.

Sementara itu, Head of Climate & Water Stewardship Danone Indonesia, Ratih Anggraeni mengemukakan, Program Samtaku juga menyasar peningkatan keterampilan tentang pengelolaan sampah. Hal itu untuk mengurangi dampak sampah dan berkontribusi dalam Gerakan Indonesia Bersih.

“Program Samtaku dibuat dengan harapan, kita dapat bersama-sama mengedukasi masyarakat, terutama anak usia 4-12 tahun tentang pentingnya mengelola sampah, sesuai misi kami dalam gerakan #BijakBerplastik,” ujarnya.

Lewat kolaborasi dengan Sekolah.mu, Program Samtaku di tingkat PAUD telah diakses lebih dari 1.700 pengguna dan 153 sekolah, di tingkat SD telah diakses lebih dari 1.500 pengguna dan 125 sekolah di seluruh Indonesia.

“Anak mendapat materi belajar yang interaktif, baik itu berupa video, buku cerita, aktivitas menyenangkan, dan berbagai panduan pengelolaan sampah yang dapat diakses selamanya secara gratis,” ucap Ratih.

Pada akhir program anak-anak diminta untuk melakukan aksi nyata dan praktik langsung atas pengetahuan yang sudah didapat. Anak belajar membuat biopori dan diminta menceritakan kembali proses pembuatannya.

“Seluruh aksi dan karya anak akan terdokumentasi pada portofolio, yang akan jadi referensi untuk penilaian perkembangan anak di sekolah dan orang tua,” katanya.

Ditambahkan, program belajar Samtaku dirancang sedemikian rupa guna memastikan semua anak Indonesia mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai usia dan pendidikan mereka.

Founder Sekolah.mu, Najelaa Shihab mengemukakan, pembelajaran terintegrasi digital di sekolah.mu selalu ditandai dengan struktur kurikulum yang personal dan fleksibel.

“Program belajar sangat menyenangkan, bermakna dan mudah untuk guru juga orangtua. Harapannya, anak-anak di seluruh Indonesia dapat menjadi pribadi yang mencintai dan beraksi nyata untuk lingkungan,” kata Najeela. (Tri Wahyuni)

Related posts