
JAKARTA (Suara Karya) : Direktur Bidang Ekonomi Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren Indonesia (MP3I) Peduli, Gus Arif Rachman menyayangkan, sebelumnya pemerintah kurang peduli terhadap pondok pesantren dalam pencegahan virus Corona (Covid-19) yang melanda di Indonesia.
“Semenjak virus covid-19 mewabah, pemerintah tidak pernah mengajak pondok pesantren ikut andil didalamnya. Namun akhir -akhir ini pemerintah mulai peduli terhadap pesantren untuk ikut melakukan pencegahan. Bahkan memberikan bantuan dalam membentuk Tim Satuan Tugas (Satgas) pencegahan covid-19 tersebut,”tegas Gus Arif Rachman di sela acara peluncuran Program MP3I Peduli di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Sabtu (8/08/2020)
Menurutnya, satgas Covid-19 di setiap pondok pesantren harus segera dibentuk di masa adaptasi kebiasaan baru. Apalagi setiap kamar di pondok pesantren dihuni 3 hingga 5 anak lebih. Hal itu harus mendapat perhatian, dengan harapan terhindar dari Covid – 19. Ya bersyukur dari hasil test pemeriksaan dokter, 100 anak yang tinggal di Pondok Pesantren At-Tarbiyyah dinyatakan sehat.
Dia melanjutkan, program MP3I Peduli yang diluncurkan di Pondok Pesantren At-Tarbiyah, Kabupaten Karawang digelar sebagai langkah awal dari agenda Gerakan Kemandirian Masyarakat dalam Menghadapi Pandemi Covid – 19 Berbasis Pondok Pesantren secara Nasional.
Satgas Covid – 19 di pondok pesantren akan bertanggung jawab terhadap upaya pencegahan penyebaran virus tersebut di lingkungan pondok pesantren. Mulai dari penyemprotan disinfektan, pengecekan suhu tubuh santri, dan bertanggung jawab atas penerapan protokol kesehatan di lingkungan pesantren.
“Satgas COVID-19 pondok pesantren itu akan mendapatkan pelatihan-pelatihan serta dimudahkan dalam berkoordinasi ke otoritas kesehatan setempat,” katanya.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren At-Tarbiyah, KH. Ahmad Ruhyat Hasbi menyampaikan terima kasih, karena pondok pesantrennya menjadi tuan rumah peluncuran program MP3I Peduli.
“Sudah ada 70 kiai dan pimpinan pesantren di Jawa Barat berkumpul di sini. Semoga program ini dapat mewujudkan kemandirian pesantren di era adaptasi kebiasaan baru atau setelah berlalunya COVID-19,” kata dia.
Wakil Bupati Karawang Ahmad Zamakhsyari yang akrab dipanggil Jimmy mengatakan, program ini merupakan hasil kerja sama antara Kemenaker dengan Lembaga MP3i Peduli.
Menurutnya, sekitar 40-50 pondok pesantren di Karawang yang akan mendapatkan program tersebut. Tapi, baru ada 38 pesantren yang diajukan, karena alasan berbenturan dengan regulasi baru tentang pendirian pondok pesantren. (Warso)