Asosiasi Pertambangan Gelar Pameran M&E

0

JAKARTA (Suara Karya): Sejumlah asosiasi pertambangan untuk keempat kalinya kembali menggelar pameran dan konferensi terbesar industri pertambangan (minning & engineering/M&E) yang direncanakan berlangsung di Jakarta selama 12-14 September 2018.

Penyelenggara Reed Panorama Exhibitions menggandeng empat asosiasi pertambangan untuk menciptakan peluang, jaringan kerjasama, membuka wawasan dan teknologi. Keempat asosiasi tersebut yakni, Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (ASPINDO), Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), Perhimpunan Agen Tunggal Alat Berat Indonesia (PAABI), dan Indonesia Mining Association (IMA).

General Manager Reed Panorama Exhibitions (RPE) Steven Chwee mengatakan daoam konperensi pers persiapan M&E di Jakarta, Rabu (29/8), pihaknya berkomitmen kegiatan itu mampu menciptakan peluang bisnis pertambangan.

“Sejalan dengan komitmen kami kepada industri, penyelenggaraan M&E Indonesia 2018 ini diharapkan mampu memberikan peranan penting dalam menciptakan peluang yang berpotensi untuk pemain tambang, terutama di Indonesia, ASEAN dan Kawasan Asia Pasifik,” ungkap Steven.

Selain itu, tambahnya acara pameran dan eksibisi di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Utara juga mampu menjadi katalis yang memberikan pandangan baru terhadap industri tambang dan sektor pendukungnya sehingga dapat mendukung industri dan menghasilkan solusi nyata bagi kemajuan pertambangan di Indonesia.

Disebutkan, M&E yang mengusung tema “The Mining Innovation Hub”, mining & engineering Indonesia 2018 menghadirkan ratusan pelaku usaha pertambangan dari delapan negara yaitu Indonesia, China, Taiwan, Australia, Swiss, South Africa, Cekoslovakia dan Canada, dan akan menampilkan beragam inovasi, teknologi dan jasa pertambangan.

Terkait perkembangan pertambangan akhir-akhir ini, Executive Director APBI-ICMA Hendra Sinaga mengatakan, membaiknya harga komoditas batubara di 2018 merupakan peluang besar bagi seluruh masyarakat Indonesia.

“Selain dapat meningkatkan pendapatan negara dari sektor pertambangan batubara, kenaikan harga ini juga membawa berkah bagi pelaku usaha tambang dan industri pendukung serta menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.

Bima Dwikora, Ketua II PAABI menambahkan, membaiknya harga komoditas batubara diharapkan mampu mendorong pertumbuhan bisnis alat berat. “Oleh karenanya penyelenggaraan acara ini sangat membantu kami untuk bertukar informasi dan pengetahuan antar pelaku usaha,” kata dia.

Joko Widajatno, Executive Director Indonesia Mining Association (IMA) mengatakan, Indonesia layaknya putri cantik yang siap diperebutkan. “Kekayaan mineral dan batubara membuat para investor berlomba untuk berinvestasi, oleh karena itu melalui konferensi ini kami berharap bisa berbagi informasi mengenai peluang investasi dan regulasi di Indonesia,” ujarnya.

Bambang Tjahjono, Executive Director Aspindo mengatakan, ajang ini merupakan kesempatan untuk bertemu dan bekerjasama untuk mencapai tujuan. “Yakni menciptakan trend industri yang terus berkembang namun tetap menerapkan praktek pengelolaan lingkungan yang baik dan aman,” kata Bambang. (Indra DH)