Suara Karya

Audensi dengan Kwarnas, Sosialisasi Bola Tangan Lewat Jalur Pramuka Menuju Pentas Dunia

JAKARTA (Suara Karya) : Upaya meningkatkan prestasi bola tangan menuju pentas dunia, berbagai terobosan yang dilakukan Ketua Umum Pengurus Besar Asosiasi Bola Tangan Indonesia (PB ABTI) Zulfydar Zaidar Mochtar, S.E., M.M. Setelah melakukan Audensi dengan berbagai tokoh alahraga, tidak ketinggalan juga menghadap Sekretaris Jenderal Kwarnas, Kak Mayjen TNI (Purn) Dr. Bachtiar Utomo, S.IP, M.AP.

“Terobosan sosialisasi lewat Pramuka sangat penting dalam mengenalkan olahraga bola tangan ditengah masyarakat. Hal itu yang membuat jajaran pengurus menghadap langsung Pak Sekjen Kwarnas yang juga tidak asing membina olahraga,”tegas Zulfydar Zaidar di Jakarta, Kamis (4/8/2022).

Zulfidar siap menjalankan arahan yang diberikan Sekjen Kwarna dalam hal pembinaan dan latihan atlet yang tersebar di semua daerah. Pada intinya
atlet lahir setelah ditempa di daerah dan dilanjutkan ke Pusat untuk mendapatkan pembinaan dan penempaan di Pelatnas menuju event internasional seperti yang dicanangkannya meraih prestasi dunia.

Hal itu pula membuat Sekretaris Jenderal Kwarnas, Kak Mayjen TNI (Purn) Dr. Bachtiar Utomo, S.IP, M.AP. mengingatkan, pembinaan atlet tidak semudah membalikkan telapak tangan dalam melahirkan prestasi Nasional, menuju ASEAN, Asia hingga puncak dunia.

Menurutnya, kerjasama pengurus harus ditingkatkan dan usahakan tidak ada kubu-kubuan dalam menjalankan organisasi olahraga. Apalagi bola tangan yang merupakan cabang beregu. “Untuk menjadikan prestasi terbaik dalam sebuah tim diperlukan kerjasama yang solid antar pemain, apalagi dalam menjalankan organisasi yang nantinya diharapkan menghasilkan pemain yang handal,”tegas Bactiar.

Bahtiar juga menyarankan, dalam penempaan prestasi atlet diperlukan training camp dan try out keberbagai negara yang memiliki pemain handal berprestasi internasional. Strategi itu harus dijalankan untuk mengejar ketinggalan dari negara lain, apalagi olahraga bola tangan belum populer di Indonesia.

“Upaya mempopulerkan olahraga bola tangan tentunya harus ditangani dengan serius. Melalui prestasi maksimal yang diraih tim nasional Indonesia dikancah multi event nasional minimal SEA Games, maka nama olahraga bola tangan akan melambung dengan sendirinya. Namun jangan lupa harus dilakukan pembibitan dan pembinaan atlet yang berkesinambungan untuk menggapai prestasi internasional,”jelas Bachtiar yang berpengalaman membina atlet judo hingga menggapai juara umum di SEA Games Malaysia maupun Filipina saat menjadi Sekjen PJSI.

Menurut Bachtiar, membina atlet yang handal juga tidak terlepas dalam melahirkan pelatih – pelatih nasional, hingga bersertifikat internasional. “Menggelar coaching clinic pada pelatih dan atlet sangat berperanan dalam melahirkan atlet berprestasi internasional. Hal ini tentunya harus kerjasama dengan pakar olahraga, dokter olahraga dan Kantor Menpora,”paparnya.

Kersama yang solid antar PB ABTI, Pakar Olahraga dan Kemenpora sangat penting dalam percepatan melahirkan atlet berkaliber internasional, apalagi di tahun mendatang Indonesia akan menggelar kejuaraan dunia bola tangan pantai di Bali.

Menurutnya, menjadi tuan rumah
ANOC World Beach Games 2023 sudah jelas prestasi atlet bola tangan Indonesia mampu mengimbangi keperkasaan pemain dunia. “Disinilah peran body, fisik dan kecepatan permainan
harus dimiliki pemain nasional, bila hendak meraih prestasi maksimal di Bali nantinya. Dengan waktu yang cukup, sudah seharusnya peningkatan fisik pemain sudah terlatih tampil diajang multi event pantai tersebut”harap Bachtiar dengan serius. (Warso)

Related posts