Bangun Keakraban, Faber Castell Gelar Lomba Karya Seni Keluarga

0

JAKARTA (Suara Karya): Produsen alat tulis Faber Castell menggelar lomba membuat karya seni yang melibatkan anggota keluarga. Selain menggali potensi anak, lomba itu dimaksudkan untuk membangun kembali keakraban dalam keluarga.

“Di era digital, semua orang lengket dengan gadgetnya. Keakraban keluarga pun mulai luntur. Lewat lomba ini, kami ajak keluarga untuk lupakan sejenak gadget dengan cara melakukan aktivitas bersama,” kata Managing Director PT Faber Castell International Indonesia, Yandramin Halim saat membuka “Faber Castell Family Art Competitions” di Jakarta, Sabtu (17/11/2018).

Hadir dalam kesempatan itu Kepala Seksi Kepribadian, Subdit Peserta Didik, Direktorat Pembinaan SD, Supriyatna.

Yandramin menjelaskan, lomba semacam itu ternyata menarik banyak keluarga. Rencana lomba di 32 kota, diperluas hingga menjadi 35 kota. Jumlah peserta pun melebihi target 1000 keluarga per acara.

“Jika lokasi acaranya luas, kami bisa terima peserta hingga 1200 keluarga. Tapi kalau tempatnya sempit, peserta dibatasi hanya 1000 keluarga,” katanya.

Ditanya soal biaya pendaftaran, Yandramin menyebut angka Rp40 ribu. Biaya itu tergolong murah karena anak mendapat seperangkat buku gambar dan sekotak pensil warna.

Kegiatan membuat karya seni menunjukkan keakraban bisa terbangun dengan cara yang mudah dan murah. Saat itu terlihat para ayah, ibu maupun kakek membangun anak dengan cara menggunting gambar lalu menempel di kertas. Anak terlihat mewarnai gambar. Sehingga tersusun kisah menarik pada secarik kertas yang sebelumnya kosong.

“Saya agak tersentuh saat para ayah bantu menggunting lalu menempelkan gambar di kertas. Terlihat percakapan yang seru, saat gambar-gambar itu disusun bersama lalu diwarnai anak,” ujar Yandramin.

Ditambahkan, lomba karya senin keluarga ini akan digelar di 100 lokasi hingga April 2019 mendatang. Dari setiap acara akan dipilih 3 pemenang. Karya juara pertama dari 100 titik akan dikompetisikan lagi untuk tingkat nasional. Panitia akan memilih 8 karya terbaik dengan hadiah wisata ke Hongkong.

“Setiap tahun hadiah wisatanya berbeda. Dua tahun lalu, wisata ke Singapura, tahun ini ke Bangkok dan pemenang tahun depan ke Hongkong,” ujarnya.

Setiap pemenang, lanjut Yandramin, boleh membawa 1 orang keluarganya. Diharapkan muncul kebanggaan pada anak bisa pergi keluar negeri dengan mengajak orangtua hasil dari kreativitasnya.

“Hadiah wisata ini diberikan untuk membuka wawasan anak tentang dunia global. Pengalaman jalan-jalan itu semoga memberi kekayaan berpikir anak dalam masa tumbuh kembangnya,” kata Yandramin.

Karena, lanjut Yandramin, setiap anak memiliki momentum sendiri-sendiri saat tumbuh menjadi dewasa. Orangtua hanya perlu memberi bimbingan dalam berperilaku dan bersikap dalam lingkungan. Karena hal semacam kurang diajarkan dalam sekolah.

Karena itu, Yandramin meminta pada orangtua untuk tidak cemas saat mendapati anaknya memiliki kecerdasan rata-rata atau bahkan dianggap bodoh sewaktu kecil. Karena anak, ternyata memiliki momentumnya sendiri-sendiri untuk sukses.

“Orangtua tinggal mendorong dan mengawasi dari belakang. Karena banyak orang menjadi sukses, meski waktu kecilnya dianggap bodoh. Atau sebaliknya anaknya pintar semasa sekolah, ternyata tak berhasil saat dewasa,” ucap Yandramin menandaskan. (Tri Wahyuni)