Suara Karya

Bangun Kepedulian Sosial, Kalbis Institute Aplikasikan Program SDGs di Kampus

JAKARTA (Suara Karya): Kalbis Institute memasukkan Program Sustainable Development Goals (SDGs) ke dalam lingkungan Kampus. Upaya itu dilakukan guna membangun kepedulian sosial di kalangan mahasiswa.

“Tujuan dari Program SDGs, antara lain pendidikan berkualitas, kehidupan sehat dan sejahtera, kesetaraan gender, air bersih dan sanitasi layak, perdamaian hingga keadilan,” kata Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Kalbis Institute, Hastanti Retno Krisna Sari dalam siaran pers, Jumat (25/2/22).

Hastanti menyebut tujuan dari SDGs yang dicanangkan PBB pada 2015 itu memiliki visi dan misi yang sama dengan Kalbis Institute. Ada 6 dari 17 tujuan SDGs yang akan diimplementasikan ke dalam lingkungan kampus Kalbis Institute.

Keenam tujuan itu, disebutkan, kehidupan sehat dan sejahtera, air bersih dan sanitasi layak, konsumsi dan produksi keberlanjutan, ekosistem lautan, ekosistem daratan, dan kemitraan untuk mencapai tujuan.

Untuk itu, Kalbis Institute mengembangkan Program Waste Management dan Water Redemption. Pelaksanaannya melibatkan seluruh sivitas Kalbiser yang meliputi mahasiswa, dosen dan karyawan.

“Seluruh sivitas Kalbiser mendapat tanggung jawab memilah limbah padat berdasarkan jenisnya. Limbah tersebut kemudian diolah sesuai dengan jenisnya,” katanya.

Upaya itu, menurut Hastanti, merupakan implementasi dari tujuan kehidupan sehat dan sejahtera, dan ekosistem daratan dalam SDGs. Karena pemilahan sampah membuat lingkungan lebih terorganisir dan mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

“Seluruh sivitas Kalbiser juga bertanggung jawab untuk konsumsi secukupnya, sehingga mengurangi sampah yang dihasilkan. Hal itu sesuai dengan tujuan SDGs yaitu konsumsi dan produksi berkelanjutan,” ujarnya.

Terkait Program Water Redemption, Hastanti menjelaskan, Kalbis Institute melakukan instalasi lubang biopori untuk mengembalikan air ke tanah dan mengurangi genangan air hujan. Kegiatan itu melibatkan mahasiswa, guna menumbuhkan kepedulian atas ketersediaan air tanah.

“Program Water Redemption sejalan dengan tujuan air bersih dan sanitasi layak,” ucapnya.

Ditambahkan, baik program Waste Management maupun Water Redemption sama-sama membuka kerja sama dengan institusi lain dalam pengadaan dana, jasa, fasilitas, maupun bertukar ilmu pengetahuan yang merupakan implementasi dari tujuan kemitraan untuk mencapai tujuan.

Di luar program Waste Management and Water Redemption, Kalbis institute juga melibatkan Dosen dan mahasiswa untuk menerapkan SDGs dalam proses belajar-mengajar. Misalkan, tugas bertema SDGs.

“Kami juga membuat kompetisi yang mengajak mahasiswa untuk menerapkan ide-ide mereka untuk tantangan SDGs. Contohnya, finalis Pemilihan Mahasiswa Berprestasi yang mempresentasikan ide-idenya terkait SDGs di depan mahasiswa, dosen, karyawan dan petinggi di Kalbis Institute,” tutur Hastanti.

Kalbis High School Competition juga membuat lombanya yang memiliki keterkaitan dengan SDGs. Ke depannya, 11 tujuan SDGs lainnya secara bertahap diterapkan di Kalbis Institute. Penerapan itu tetap melibatkan seluruh sivitas Kalbiser.

“SDGs merupakan agenda bersama negara-negara di dunia, termasuk Indonesia. Sebagai warga negara Indonesia, kami ikut bertanggung jawab untuk tercapainya 17 tujuan SDGs pada 2030,” ujar Hastanti menandaskan. (Tri Wahyuni)

Related posts