Banjir Bandang Sulsel Membuat Puluhan Orang Meninggal

0
Foto: ist

JAKARTA (Suara Karya): Tercatat sebanyak 23 orang meninggal akibat banjir bandang di Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kejadian itu sendiri terjadi pada Senin (13/7/2020) malam, yang membuat 4.930 unit rumah terendam, 10 unit rumah hanyut, 213 unit rumah tertimbun pasir bercampur lumpur, 1 Kantor koramil 1403-11 terendam air dan lumpur ketinggian 1 meter, jembatan antar desa terputus dan jalan lintas provinsi tertimbun lumpur setinggi 1 hingga 4 meter.

“Data sementara yang meninggal dunia yang telah ditemukan sebanyak 23 orang,” kata Menteri Sosial Juliari P Batubara di Jakarta ditulis, Jumat (16/7/2020).

Juliari menyatakan, hingga Rabu sore, 15 Juli 2020, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara mencatat sudah ada 156 Kepala Keluarga (KK) atau 655 jiwa yang mengungsi. Lalu, 4.202 KK atau 15.994 jiwa terdampak.

Dikatakan, berdasarkan laporan badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu Utara, banjir dipicu salah satunya hujan dengan intensitas tinggi dua hari sebelum bencana.

Kemudian, lanjutnya, debit air hujan mengakibatkan Sungai Masamba, Rongkang, dan Sungai Rada meluap sehingga terjadi banjir bandang.

Melihat potensi ancaman banjir bandang, ujar Juliari, Kabupaten Luwu Utara termasuk wilayah yang memiliki bahaya kategori sedang hingga tinggi untuk bencana banjir bandang.

“Sebanyak 11 kecamatan berada pada kategori tersebut, sedangkan jumlah populasi terpapar bahaya banjir bandang mencapai 23.402 jiwa,” pungkasnya.

Untuk diketahui, hingga Kamis, banjir di Masamba belum surut, lantaran aliran air Sungai Salukula di daerah ini kembali meluap dan merendam sejumlah rumah warga. Luapan terjadi akibat pendangkalan sungai karena tertutup material longsor pasca banjir bandang. (Rizal Cahyono)