Suara Karya

Bantu Cegah Stunting, Aruna Sosialisasikan Pentingnya Konsumsi Ikan

JAKARTA (Suara Karya): Integrated Fisheries Commerce asal Indonesia, Aruna bersama Yayasan Maritim akan membantu pemerintah dalam sosialisasikan pentingnya konsumsi ikan untuk mencegah terjadinya stunting pada anak.

Hal itu selaras dengan tema Hari Gizi Nasional ke-63 yang diusung Kementerian Kesehatan, yaitu ‘Protein Hewani Cegah Stunting’. Diharapkan, makin banyak keluarga Indonesia yang menjadikan ikan sebagai protein hewani harian mereka.

Co-Founder dan Chief Sustainability Officer (CSO) Aruna,
Utari Octavianty dalam acara bertema ‘Gizi Tepat, Masyarakat Pesisir Sehat’ yang digelar di Aruna Hub di Sulawesi Tengah dan Kalimantan Selatan, Jumat (27/1/23) mengatakan, upaya pemenuhan gizi itu tak selalu berbiaya mahal.

“Apalagi bagi masyarakat pesisir, dimana protein hewani dari ikan bisa diperoleh dengan mudah. Fondasinya adalah pemahaman akan pentingnya gizi seimbang dalam konsumsi harian,” tuturnya.

Kegiatan yang dilaksanakan bersama Yayasan Maritim, juga dihadiri petugas kesehatan dari Puskesmas Kecamatan Walea Kepulauan, Kabupaten Tojo Una-Una dan Kecamatan Pulau Sembilan, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Ahli gizi yang menjadi narasumber dalam acara tersebut, Damiman R Katili menyebut, pentingnya memahami pedoman gizi seimbang.

“Masyarakat pesisir sangat beruntung. Kalau mau makan ikan, tinggal melaut. Sumber gizi dari laut tersedia setiap hari. Tak perlu beli daging sapi berharga mahal,” ujarnya.

Lewat kegiatan ini, lanjut Damiman, keluarga di pesisir perlu diberi pengetahuan bagaimana mengolah makanan agar memiliki gizi seimbang. Dan konsumsi makanan yang tepat usia, tepat porsi dan tepat waktu,” ucapnya.

Hal itu ditegaskan Damiman karena kasus stunting di wilayah pesisir masih tinggi. Hasil riset menemukan beberapa praktik tak tepat dilakukan keluarga-keluarga di wilayah pesisir Indonesia.

“Praktik yang tak tepat itu malah berakhir dengan merugikan anak. Misalkan, bayi hanya diberi air putih bukan susu ibunya, bayi diberi makanan padat terlalu dini, larangan memberi anak makan ikan, telur, daging dan lainnya,” katanya.

Meski sebagian kebutuhan protein sudah terpenuhi, lanjut Damiman, kasus lain yang ditemukan di pesisir adalah ketidakseimbangan pemenuhan gizi. Terutama minimnya asupan sayuran, buah dan susu pada anak.

Dalam kesempatan yang sama, Aruna dan Yayasan Maritim memberi donasi sembako kepada 150 nelayan Aruna yang hadir di Sulawesi Tengah dan Kalimantan Selatan. Sembako diberikan berupa sayuran, buah, susu dan biskuit.

Sekadar informasi, Aruna saat ini membina lebih dari 40 ribu nelayan yang tersebar di seluruh Indonesia. (Tri Wahyuni)

Related posts