JAKARTA (Suara Karya): Melalui perdebatan cukup alot dalam Musornaslub KONI Pusat akhirnya Badan Arbitrase Olahraga Republik Indonesia (BAORI) dilengserkan. Dengan pertimbangan, terjadi jabatan rangkap dan tidak bisa menyusun keputusan dengan baik.
“Sebelum diangkat lagi Ketua Baori dalam Musornaslub KONI Pusat tahun 2019, jabatan pimpinan Baori dikembalikan ke KONI dipegang bidang hukum sebagai PLT,” tegas Ketua Umum KONI Pusat, Tono Suratman di Jakarta, Jumat (23/11/2018).
Tono menjelaskan, jabatan pimpinan Baori sekarang ini dipegang Ketua Umum PB MI (Muatai Indonesia). Hal itu bertentangan dengan AD/ART KONI Pusat karena jabatan rangkap.
Untuk kedepannya, kata Tono pimpinan Baori harus independen dan harus transparan dalam mengambil keputusan yang dijalankannya. Hal itu yang namanya independen dan harus mampu menyusun keputusan dengan baik.
Pada kesempatan terpisah Ketua Baori Sudirman mengatakan, keputusan yang dilakukan KONI Pusat dalam Musornaslub berpihak dan berat sebelah. Seharusnya memberikan hak jawab pada Ketua Baori.
“Untungnya saya hadir sebagai Ketua Umum PB MI, bukan sebagai Ketua Baori. Dengan begitu bisa memberikan tanggapan, meski waktunya mepet,”jelas Sudirman. (Warso)
