JAKARTA (Suara Karya): Badan SAR Nasional (Basarnas) kemungkinan akan memperpanjang masa pencarian korban kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
“Mudah-mudahan masih ada lagi yang ditemukan, kami tidak akan berhenti melakukan pencarian. Nanti kita lihat, setelah 10 hari kita analisa lagi. Kalau masih ada kemungkinan bisa ditemukan korban-korban tersebut, ya akan kita perpanjang,” ujar Kepala Basarnas, Muhammad Syaugi, kepada wartawan, di Jakarta, Senin (5/11/2018).
Karenanya, kata dia, Basarnas hingga saat ini tetap fokus pada pencarian korban. Dia mengatakan, pihaknya melibatkan 151 penyelam handal bersertifikat internasional untuk diterjunkan mencari dan mengevakuasi korban.
Hingga saat ini, ujar Syaugi, proses evakuasi dan pencarian penumpang diperpanjang hingga Rabu (7/11/2018). Namun, ada kemungkinan perpanjangan waktu lagi jika ada kemungkinan ditemukannya penumpang.
“Mudah-mudahan dengan tambahan tiga hari ini kalau masih ada korban ditemukan, kita segera evakuasi dan menyerahkan ke tim DVI RS Polri. Yang jelas, kami tetap berusaha sekuat tenaga dengan apa yang dimiliki berkeyakin bisa mengevakuasi semua korban,” ujar Syaugi menambahkan.
Sebagaimana diketahui, Tim SAR gabungan pencarian dan evakuasi korban pesawat Lion Air JT 610 berhasil menemukan dan menyerahkan 138 kantong jenazah hingga Minggu (4/11/2018) malam. “Ini menunjukkan sinergitas dan keseriusan kita untuk mengevakuasi korban,” kata Syaugi.
Dia mengatakan, pihaknya menggunakan prinsip cepat dan benar dalam mencari dan mengevakuasi penumpang. “Saya menginginkan cepat dan benar untuk bisa mengevakuasi korban,” katanya. (Gan)