
JAKARTA (Suara Karya): Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menilai pentingnya implementasi layanan inklusif. Karena upaya tersebut akan membawa gerakan kemajuan.
“Inklusivitas itu prinsipnya tidak meninggalkan siapapun dalam perjalanan menuju kesejahteraan sosial,” kata Muhadjir saat membuka Rapat Kerja Nasional Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial PP Muhammadiyah di Yogyakarta, Jum’at (11/8/23).
Tema yang diangkat pada Rakernas kali ini adalah Tajdid Amal Usaha Muhammadiyah Sosial (AUMSOS) Abad ke-21 Modernisasi Manajemen Menuju AUMSOS yang Profesional, Inklusif dan Mandiri.
Karena itu, lanjut Muhadjir, setiap individu, tanpa memandang latar belakang dan kondisi, memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi dan merasakan manfaatnya.
“Pelayanan inklusif yang sesungguhnya adalah tidak melihat orang itu apakah Muhamadiyah atau bukan, semuanya wajib ditangani dengan sepenuhnya,” kata Muhadjir menegaskan.
Ia berharap semua langkah dan perubahan yang dilakukan, merupakan bagian dari upaya nyata untuk menggapai kesejahteraan sosial yang berkeadilan bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Mari kita berikan yang terbaik dalam filantropi atas nama kemanusiaan dan terutama tentu saja karena ‘Allah Ta’ala’,” tuturnya.
Hadir dalam kesempatan itu Menteri Sosial Tri Rismaharini, Ketua PP Muhammadiyah H Agus Taufiqurrohman, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, Bendahara MPKS PP Muhamadiyah Mochammad Yana Aditya, dan Wakil Ketua PWM DI Yogyakarta Nur Ahmad Ghozali. (Tri Wahyuni)