Suara Karya

BAZNAS Akan Salurkan 3.000 Hewan Kurban

JAKARTA (Suara Karya): Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) akan menyalurkan lebih dari 3.000 hewan kurban ke 23 provinsi di Indonesia. Rencananya, penyerahan hewan kurban dilakukan di wilayah perdesaan agar manfaatnya bisa langsung dirasakan mustahik.

Direktur Program Lembaga Pemberdayaan Peternak Mustahik Ajat Sudrajat mengatakan, pada Program Kurban Berdayakan Desa ini, domba dan kambing kurban merupakan hasil dari para peternak mustahik dalam Program Balai Ternak BAZNAS yang dikembangkan di berbagai daerah di Indonesia.

Sebanyak 3.000 ekor kambing yang dipotong direncanakan dapat dirasakan manfaatnya oleh 60.000 Kepala Keluarga atau sekitar 240.000 penduduk desa yang membutuhkan di 23 propinsi di Indonesia.

“Kurban Berdayakan Desa disiapkan untuk dapat dirasakan manfaatnya oleh mustahik dari Aceh hingga Papua,” kata Ajat kepada wartawan di Jakarta, Rabu (3/7/2019).

Dikatakan Ajat, pihaknya juga mendorong BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/ kota untuk melaksanakan Kurban Berdayakan Desa di seluruh Indonesia sehingga dapat meningkatkan program-program pemberdayaan desa.

Untuj diketahui, berdasar perhitungan Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah Universitas Indonesia (UI), kurban menyimpan potensi sebesar Rp69,9 Triliun di Indonesia.  Dengan Kurban Berdayakan Desa, diharapkan potensi sebesar ini dapat dimaksimalkan untuk mengembangkan pemberdayaan desa.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia Nasional Kurban BAZNAS 2019, Mohammad Indra Hadi mentakan,
Kurban Berdayakan Desa ini untuk mempermudah masyarakat dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT sebagaimana hikmah berkurban sebagai bentuk ketaatan atas perintah Sang Maha Pencipta.

Menurutnya, dari segi ekonomi, ketika kurban dilakukan di desa, maka usaha peternakan warga akan makin berkembang dan berbagai industri turunan akan mengikuti, seperti olahan kulit dan kotoran kambing pada Program Balai Ternak BAZNAS di Semarang dan Banyumas, Jawa Tengah serta Tanah Datar, Sumatera Barat.

Indra mengatakan, perputaran roda perekonomian menjadi semakin kuat. Di Tanah Datar, usaha peternakan warga mengundang munculnya usaha pabrik pakan ternak dan budidaya tanaman hias. Di Kendal, Jawa Tengah, produksi kompos dari kotoran kambing dimanfaatkan untuk mengembangkan budidaya tanaman jambu yang kemudian dijual dalam bentuk makanan olahan.

Dari sisi pendidikan, dengan perputaran ekonomi dari Kurban Berdayakan Desa, akan membantu meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menempuh pendidikan lebih tinggi dan memperbaiki fasilitas pendidikan terdekat.

“Kurban Berdayakan Desa juga mendorong peningkatan kualitas Kesehatan masyarakat desa, dari anak-anak hingga orang dewasa. Daging sapi dan daging kambing mengandung berbagai zat gizi yang membantu pertumbuhan anak-anak desa lebih sehat,” katanya. (Pramuji)

Related posts