BAZNAS Gelar Pelatihan bagi Relawan Pendidikan BAZNAS Batch 3

0

JAKARTA (Suara Karya): Lembaga Beasiswa BAZNAS (LBB) mengadakan pelatihan bagi 68 Relawan Pendidikan BAZNAS (RPB) batch 3 yang sudah lolos seleksi wawancara dari 205 pendaftar, pada Kamis (25/3/2021), secara daring melalui Zoom.

Turut hadir pada pelatihan ini Plt Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS, Wahyu Tantular Tunggul Kuncahyo; Kepala Lembaga Beasiswa BAZNAS (LBB), Sri Nurhidayah; Wakil Kepala BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) dan pemateri Penyelamatan Diri Dasar di Lokasi Bencana, Taufiq Hidayat; dan Psikolog yang juga pemateri dengan materi yang akan disampaikan tentang Critical Incident Stress Management (CISM), Dra.Yeti Widiati Suryani.

Acara dibuka Suli Hendra selaku MC dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan penyampaian sambutan oleh Kepala Lembaga Beasiswa BAZNAS dan Plt direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS.

“Selamat kepada teman-teman sudah bergabung menjadi bagian dari LBB, selamat berjejaring karena jumlah relawan pendidikan BAZNAS sudah tersebar lebih dari 25 provinsi dengan anggota diatas 300 orang, setidaknya 68 orang pada hari ini adalah jejaring baru yang dapat menjadikan gerakan kerelawanan untuk adik-adik yang membutuhkan,” kata Sri Nurhidayah pada sambutannya.

Wahyu Kuncahyo pada sambutannya juga menyampaikan “Banyaknya kejadian bencana yang ada, mengharuskan kita siap dan waspada untuk membantu meringankan beban saudara kita tersebut, oleh karena itu Relawan Pendidikan BAZNAS ini menjadi garda terdepan dalam memberikan layanan psikososial dan layanan pendidikan kepada adik-adik penyintas” Materi yang disampaikan oleh Yeti Widiati merupakan kebutuhan yang akan dilakukan oleh para relawan di lapang, pembekalan ini menjadi dasar saat relawan akan memberikan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) kepada adik-adik.

“Tahapan dalam CISM yaitu assesmen kondisi psikologis penyintas, Psychological first aid, Debrieifng dan kegiatan Edukasi kepada penyintas” ucap Yeti. Yeti juga menambahkan bahwa dalam keadaan bencana, penting bagi kita mengetahui keadaan psikologis yang dialami oleh lara penyintas. Menjadi pendengar yang baik tanpa menghakimi dan hindari penilaian terhadap para penyintas.

Taufiq Hidayat, yang merupakan pemateri kedua juga menyampaikan pentingnya persiapan dan hal-hal yang dilakukan di daerah bencana, mulai dari mempersiapkan diri, tidak panik penyebab terbesar jatuhnya korban, paham situasi jalur evakuasi dan dapat menjaga diri dengan baik.

Para peserta mengikuti kegiatan pelatihan dari awal hingga selesai, mereka aktif bertanya kepada narasumber.

“Bagaimana tips untuk berinteraksi dengan masyarakat terdampak agar mereka nyaman dan tidak terkesan menjawab pertanyaan kepada mereka,” kata Paramitha yang merupakan salah satu.

“Bagaimanakah koordinasi dan sinergi Relawan Pendidikan BAZNAS bersama BAZNAS daerah?,” sambung Rahmas Mmd Bala yang merupakan peserta asal Nusa Tenggara Timur. Setelah pelatihan ini, para relawan akan mendapatkan pelatihan dan penguatan lainnya, sehingga sudah sangat siap dan optimal saat akan membantu korban bencana. (Pramuji)