
JAKARTA (Suara Karya): Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menggelar “Webinar Nasional: “Manajemen dan Stategi Protokol Kesehatan Di Hari Raya Idul Kurban”, yang digelar secara daring melalui kanal YouTube BAZNAS TV, pada Selasa (13/7). Webinar itu membahas tentang pelaksanaan salat Idul Adha dan pelaksanaan pemotongan hewan kurban di tengah masifnya kasus Covid-19.
Acara dibuka oleh Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, yang membahas tentang arah gerakan zakat dalam perbaikan penanganan pandemi Covid-19 saat idul kurban. Noor juga memaparkan tentang upaya BAZNAS dalam menerapkan protokol kesehatan ketat dari proses penyembelihan, pengemasan, hingga pendistribusian daging kurban yang akan sesuai prosedur, guna memastikan kurban yang aman pada masa pandemi serta memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Penerapan protokol kesehatan dilakukan BAZNAS mulai dari pembelian, pemotongan hewan kurban, pengelolaan hingga proses pendistribusian daging. Misalnya saja dalam pemotongan dan pembagian daging yang biasanya terjadi kerumunan sebelum di masa pandemi. Kini semua itu harus disesuaikan dengan aturan protokol kesehatan di masa PPKM Darurat,” katanya.
Acara juga diisi oleh Direktur Penerangan Agama Islam Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI, Dr. H. Juraidi, MA; Ketua MUI Pusat, KH Muhammad Cholil Nafis, Lc., MA., Ph.D; Pimpinan BAZNAS RI Saidah Sakwan, MA., dan Direktur Pusat Kajian Fakultas Peternakan UGM, Ir. H. Nanung Danar Dono.
Pada acara itu, Saidah menuturkan berbagai perubahan yang dilakukan BAZNAS pada kurban tahun ini dibanding sebelumnya, salah satunya yakni pemerataan distribusi menjadi 34 provinsi, diversifikasi harga yang beragam, dan adanya kurban dalam kemasan untuk memudahkan dalam pendistribusiannya.
“Kita sekarang melakukan pemerataan distribusi, kalau tahun 2020 distribusi di 24 provinsi, maka tahun ini 2021 kita berharap semua provinsi mendapatkan. Jadi ini kurban nusantara. Kemudian kita juga melakukan diversifikasi harga. Jadi kalau tahun lalu ada namanya harga tunggal, kini kita ingin memberikan kesempatan banyak pilihan harga hewan kurban. Jadi ada yang harga termurah, ada yang harga sesuai dengan kemampuan mudhohi,” kata Saidah.
Sebanyak 356 peserta turut menghadiri acara ini. BAZNAS berharap dengan webinar ini, masyarakat lebih berhati-hati dalam penerapan protokol kesehatan di tengah pandei dan mengikuti anjuran pemerintah dalam menyelenggarakan ibadah idul kurban. (Pramuji)