
JAKARTA (Suara Karya): Rencana pemerintah menerapkan sistem baru dalam seleksi masuk perguruan tinggi negeri akhirnya terwujud. Ujian lewat Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) itu akan dibuka mulai Maret 2019.
“Kami memberi apresiasi terobosan yang dilakukan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MPRTNI) ini,” kata Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohammad Nasir dalam peluncuran LTMPT di Semarang, Jumat (4/1/2019).
Hadir dalam kesempatan itu Sekjen Kemristekdikti Ainun Na’im, Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Ismunandar, Ketua MRPTNI Kadarsyah Suryadi dan Ketua LTMPT yang juga Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS), Ravik Karsidi.
Nasir menjelaskan, LTMPT akan fokus mengembangkan instrumen tes masuk perguruan tinggi negeri. Lewat sistem baru tersebut, diharapkan terjaring calon mahasiswa terbaik dari seluruh Indonesia.
“Lewat terobosan baru yang dilakukan MRPTNI ini, sekali lagi kami berharap PTN dimasukin anak dari beragam sekolah. Tak hanya siswa dari sekolah yang memiliki fasilitas pendidikan yang baik dan lengkap,” tuturnya.
Menristekdikti mengimbau pada semua pihak agar segera menyosialisasikan sistem penerimaan mahasiswa baru secara luas. Supaya dalam pelaksanaannya pada Maret 2019 mendatang, siswa tidak mengalami kebingungan dan tertekan.
Ketua MRPTNI Kadarsyah Suryadi menyebutkan berbagai tujuan LTMPT, antara lain melaksanakan tes yang kredibel, adil, transparan, fleksibel, efisien, dan akuntabel. Selain membantu perguruan tinggi memperoleh calon mahasiswa yang diprediksi mampu berhasil dalam studi berdasarkan hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang ditetapkan bersama PTN melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
“Model dan proses seleksi yang dikembangkan LTMPT mengacu pada prinsip adil, transparan,fleksibel, efisien, akuntabel yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi,” ujarnya.
Ditambahkan, keuntungan bagi masyarakat dengan adanya LTMPT adalah ujian berbasis komputer. Hal itu mengurangi kesalahan dalam pengisian identitas, kode soal dan pengisian lembar jawaban. Selain itu UTBK dilaksanakan di 74 lokasi pusat layanan UTBK PTN. Setiap pusat layanan dapat menggelar 10 kali layanan tes.
“Hasil UTBK diserahkan ke peserta secara individu 10 hari setelah pelaksanaan tes. Setiap peserta dapat mengikuti tes maksimal 2 kali,” katanya.
Ketua LTMPT Ravik Karsidi, mulai hari itu website LTMPT sudah bisa diakses masyarakat yang ingin memperoleh informasi lengkap soal kerangka waktu pelaksanaan SNMPTN dan SBMPTN 2019.
“Berbagai informasi penting akan kami sampaikan lewat website LTMPT. Kami harap masyarakat sering melihat website atas kemungkinan terjadi perubahan atau hal-hal baru dalam pelaksanaan SNMPTN maupun SBMPTN 2019,” tutur Ravik.
Kepada siswa dan sekolah, Ravik juga meminta agar memperhatikan secara cermat kerangka waktu pelaksanaan SNMPTN dan SBMPTN 2019. Misalkan, pengisian dan verifikasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) pada 4-25 Januari 2019, Pendaftaran SNMPTN pada 4-14 Februari 2019.dan pengumuman hasil SNMPTN pada 23 Maret 2019.
Untuk SBMPTN 2019, lanjut Ravik, tes masuk melalui UTBK yaitu pendaftaran pada 1 Maret-1 April 2019, pelaksanaan tes pada 13 April-26 Mei 2019, pengumuman hasil UTBK pada 23 April-2 Juni 2019.
“Pelaksanaan tes dilakukan pada Sabtu dan Minggu. Sesi tes terdiri dari pagi dan siang. Kerangka waktu pelaksanaan SBMPTN 2019 dijadwalkan untuk pendaftaran pada 10-24 Juni 2019 dan pengumuman hasil SBMPTN pada 9 Juli 2019,” kata Ravik menandaskan. (Tri Wahyuni)