JAKARTA (Suara Karya): Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) kembali menyelenggarakan Kreatifood 2018 yang akan diadakan di 10 kota besar di Indonesia.
“Pelaksanaan di Jakarta akan dilakukan pada 21-23 September 2018 di Gandaria City Mall, Jakarta Selatan,” kata Kepala Subdirektorat Pasar Segmen Bisnis dan Pemerintahan, Direktorat Pengembangan Pasar Dalam Negeri, Deputi Bekraf Fahmi Akmal di Jakarta, Kamis (20/9).
Dia mengungkapkan, Kreatifood 2018 dihelat dengan arah baru yang bertujuan untuk meningkatkan subsektor kuliner dengan menghubungkan perusahaan rintisan (startup) kuliner kepada kanal distribusi dan pemasaran produk serta meningkatkan peluang investasi baru dari sisi permodalan non perbankan.
Diketahui, Kreatifood 2018 yang diselenggarakan Bekraf melalui Deputi Pemasaran awalnya menggelar kegiatan expo di Surabaya yang merupakan awal dari rangkaian kegiatan Demoday FoodSartup Indonesia pada Jumat, 27 Juli 2018 dan dilanjutkan di 9 kota besar Indonesia.
Kreatifood 2018 yang telah diselenggarakan di Surabaya, Medan dan Palembang telah berhasil mempertemukan antara reseller/distributor dengan para FoodStartup Indonesia.
Hampir seluruh peserta Kreatifood 2018 telah berhasil memperluas pasarnya di wilayah kota Medan dan sekitarnya.
Peserta Kreatifood 2018 merupakan pelaku ekonomi kreatif yang ikut dalam kompetisi Food Starup Indonesia yang juga merupakan program Bekraf melalui deputi Akses Permodalan.
Kontribusi PDB ekonomi kreatif (ekraf) subsektor kuliner tahun 2016 adalah yang terunggul berdasarkan survei khusus ekraf oleh Badan Pusat Statistik (BPS), yaitu mencapai 41,4 persen. Pada tahun 2016, nilai ekspor kuliner mengalami peningkatan sebesar 6,92 persen menjadi 1.206,5 juta dolar AS yang sebelumnya 1.179,0 Juta dolar AS.
Menurutnya, kegiatan Kreatifood 2018 ini merupakan salah satu bentuk kontribusi Bekraf bagi subsektor penyumbang PDB ekraf terbesar tersebut.
“Kontribusi Bekraf ini merupakan salah satu wujud intervensi pemerintah terhadap perkembangan ekonomi kreatif Indonesia. Dengan adanya keterlibatan penuh dari pemerintah, dan kerjasama pemerintah dengan pihak swasta, diharapkan menjadi akselerator perkembangan ekonomi kreatif menjadi lebih cepat serta dapat menginspirasi para pelaku ekonomi kreatif lainnya,” kata Fahmi.
Dikatakannya, Bekraf juga berupaya meningkatkan kapasitas pelaku ekonomi kreatif bidang kuliner dengan memberikan tambahan pengetahuan seputar ilmu investasi, kesiapan memasarkan di luar negeri, dan bagaimana melakukan pengembangan kapasitas produksi.
Selain itu, Bekraf juga berupaya untuk mempertemukan pelaku ekonomi kreatif tersebut dengan pelaku rantai produksi lainnya (distributor atau reseller lokal). (Rizal Cahyono)