BI Jakarta dan Stakeholder Gencar Sosialisasikan QRIS

0

JAKARTA (Suara Karya): Bank Indonesia Perwakilan DKI Jakarta bersama stakeholder seperti Perumda Pasar Jaya, dan perbankan, gencar melakukan sosialisasi pembayaran non tunai Quick Response Code Indonesian Standard  (QRIS)disejumlah pasar tradisional di Jakarta. Ini dilakukan guna memberikan literasi kepada masyarakat, betapa mudah dan amannya transaksi dengan menggunakan uang digital.

Demikian dikatakan Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta Suharman Tabrani, saat melakukan kunjungan di Pasar Koja, Jakarta Utara, Selasa (19/4/2022).

Menurut Suharman, ada beberapa kendala yang dihadapi dalam mendorong masyarakat menggunakan QRIS, seperti harus memiliki telepon genggam (HP) dan jaringan telepon selular harus selalu dalam kondisi stabil.

Namun demikian, dengan kerja sama dan koordinasi yang baik antara stakeholder, kendala itu tentunya bisa sangat baik ditanggulangi. “Memang tidak semudah membalikan telapak tangan. Tetapi dengan semakin banyaknya penguna QRIS, tentunya hal ini juga akan dibarengi dengan perbaikan infrastruktur agar transaksi bisa terus berjalan lancar,” kata Suharman.

Dia menegaskan, pihaknya bukan hanya sekadar mengajak merchant untuk menggunakan QRIS, tetapi calon pembeli juga harus diberikan edukasi yang sama mengenai manfaat positif yang akan mereka dapatkan jika bertransaksi dengan QRIS.

Dikatakan Suharman, pihaknya sudah berkeliling dan mencoba melakukan transaksi dengan menggunakan QRIS dan ternyata seperti yang telah kita ketahui bahwa melakukan transaksi dengan menggunakan QRIS cepat murah mudah aman dan handal.

“Mudah-mudahan kolaborasi ini terus berlanjut tentunya untuk kebaikan bersama, terutama dalam hal memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat terutana nasabah perbankan,” katanya.

Menurutnya, kegiatan kunjungan pasar yang dilakukan BI Jakarta bukan hanya sekadar mengontrol merchant pengguna QRIS, melainkan juga untuk meningkatkan literasi digital kepada masyarakat.

“Mereka ditingkatkan kesadarannya, bahwa dengan menggunakan transaksi menggunakan QRIS akan lebih mudah. DKI jakarta akan mendorong terus menerus melakukan transaksi dengan menggunakan QRIS,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Pemimpin Grup Penjualan Dana dan Transaksional Bank DKI Diki Jatnika, emngungkapakan perlunya pemahaman masyarakat untuk bertransaksi non tunai. Tetapi, memang dibutuhkan waktu untuk meyakinkan masyarakat mengenai pentingnya menggunakan uang digital.

“Sebetulnya dari teknis yang tadi disampaikan, masalah edukasi adalah hal yang masih terus dilakukan karena dengan transaksi non tunai ini tentunya akan sangat memudahkan, apalagi pandemi seperti ini penting untuk menjaga protokol kesehatan karena tidak perlu ada interaksi dengan uang tunai. Mungkin dengan adanya pemahaman kendala-kendala yang ada di lapangan sudah dapat diatasi,” ujarnya.

Direktur Perkulakan dan Retail Perumda Pasar Jaya Anugerah Esa, mengungkapkan, yang perlu dimasifkan dari sisi pengunjung untuk menggunakan aplikasi QRIS. Karena, sebagai besar pasar yang dikelola Pasar Jaya merchantnya sudah menyediakan pembayaran digital.

“Sekarang, yang harus dilakukan adalah bagaimana menjadikan masyarakat lebih peduli dengan pengunaan mata uang digital. Ini dibutuhkan sosialisasi intesif untuk meyakinkan mereka,” katanya.

Lebih lanjut Suharman mengatakan, angka nasional sampai dengan Maret 2022 total merchant pengguna QRIS sebanyak 16, 6 juta dan sebanyak 3,4 juta pengguna terdapat di DKI Jakarta.  “Kami terus mendorong melalui merchant juga mempromosikan bahwa disini audah bosa menggunakan QRIS juga dengan manfaat seperti ini. Kemudian, dari sisi masyarakatnya juga harus disadarkan dipromosikan mungkin manfaat dari menggunakan QRIS,” ujarnya. (Bayu)