JAKARTA (Suara Karya); Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan ISEI Jakarta menggelar Jakarta Economic Forum (JEF) 2023 di Bali Room Hotel Indonesia Kempinski, Selasa (31/10/2023). Kegiatan ini untuk mengakselerasi dan menggali sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru di DKI Jakarta serta memantapkan posisi Jakarta sebagai kota global.
Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Arliyana Abubakar, Jakarta Economic Forum (JEF) memiliki visi untuk berkontribusi nyata dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi Jakarta yang tinggi, inklusif, dan berkelanjutan dengan didukung oleh sistem keuangan yang stabil serta ekosistem digitalisasi dan sistem pembayaran yang kuat.
Karena itu, lanjut Arliyana, dengan didukung oleh tiga pilar utama yaitu inovasi, kolaborasi, dan konsistensi, Jakarta Economic Forum pada 2023 diselenggarakan dalam format policy discussion dengan mengangkat tema “Strengthening Jakarta as Global City: Empowering Endowment and Innovation for Sustainable Development”
Lebih lanjut dia mengungkapkan, prospek pertumbuhan ekonomi Jakarta masih dibayangi oleh tingginya risiko baik yang bersumber dari global maupun domestik. Selain itu, DKI Jakarta juga masih dihadapkan pada berbagai tantangan struktural seperti daya dukung lahan dan air bersih yang semakin terbatas serta ketergantungan terhadap produksi pangan dari daerah lain.
“Terlepas dari berbagai tantangan yang dihadapi, Jakarta memiliki keunggulan dari sisi modalitas antara lain dari sisi ketersediaan infrastruktur, ketersediaan transportasi publik yang beragam dan terintegrasi, serta sumber daya manusia yang memadai yang dapat dimanfaatkan secara optimal untuk memperkuat posisi Jakarta sebagai kota global,” kata Arliyana dalam acara tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta, Sri Haryati mengatakan, ada tiga hal utama untuk mendorong ekonomi Jakarta ke depan, yaitu (1) Sejalan dengan arahan Presiden Jokowi, bahwa Jakarta akan tetap menjadi prioritas pembangunan dan terus dikembangkan menjadi kota bisnis, kota keuangan, perdagangan dan pusat jasa regional dan global. Meskipun demikian, Jakarta harus terus mempersiapkan diri pasca kepindahan Ibu Kota.
Lalu yang ke- 2) Upaya Jakarta sebagai Kota Global harus terus dilakukan melalui pengembangan infrastruktur perumahan dan kawasan permukiman, berbagai layanan publik, serta pendidikan dan penanggulangan bencana; (3) Jakarta membutuhkan pendanaan yang cukup besar untuk menjadi global city. Oleh karena itu perlu didorong pendanaan yang bersumber dari creative financing antara lain seperti sukuk, obligasi, pinjaman/hibah luar negeri, serta kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPDBU).
Sementara itu, Sekretaris Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Jakarta, Agustian R. Partawidjaja, juga menyampaikan bahwa Jakarta Economic Forum (JEF) 2023, dapat mendorong kolaborasi positif seluruh pemangku kepentingan untuk dapat berkontribusi positif, memberikan sumbangsih pemikiran bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, khususnya dalam meningkatkan perannya sebagai kota global yang berdaya saing.
Untuk itu kata dia, kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi penting untuk dilakukan baik dari sisi perumusan maupun implementasi kebijakan dalam meningkatkan daya saing kota Jakarta ke depan. (Boy)