JAKARTA (Suara Karya): Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto memastikan, kesiapan dan ketersediaan fasilitas kesehatan untuk para pasien Covid-19 di wilayahnya. Demikian dikatakan Bima dalam talkshow FMB9 bertema “Strategi Aman dan Produktif di Tengah Pandemi” pada Kamis (24/9/2020).
“Di kota Bogor, bed occupancy rate (ketersediaan tempat tidur pasien) masih di titik aman, masih di angka 53,0 persen, jadi aman. Kemudian, orang tanpa gejala mulai minggu ini kita tidak kirimkan ke rumah sakit,” kata Bima Arya dalam talkshow FMB9 bertema “Strategi Aman dan Produktif di Tengah Pandemi” pada Kamis (24/9/2020).
Lebih lanjut Bima mengungkapkan, untuk merawat pasien Covid-19 tanpa gejala, pihaknya bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN).
Selain itu, pandemi yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir ini sangat memporak-porandakan perekonomian, baik di tingkat nasional maupun daerah.
“Kolaborasi antar pengusaha, pemerintah dan masyarakat adalah kunci agar Bogor tidak kembali ke era PSBB ketat. Di saat ada 40% warga di-PHK ditengah pandemi, pelaku UMKM di bidang dekorasi rumah malah hits. Jadi kami berkolaborasi dengan HIPMI selaku penyedia tenant dan menjadi standby buyer, pemerintah melakukan pembinaan terhadap UMKM,” katanya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Annas menyatakan pihaknya mengedepankan sektor perhotelan berkonsep outdoor. Di era pandemi, okupansi perhotelan di Banyuwangi dengan konsep Staycation nya terus naik. Okupansi hotel naik menjadi 90-100% di Weekend.
Hal ini juga tidak luput dari direkomendasikannya Banyuwangu oleh Kemenko Marves menjadi salah satu destinasu perjalanan dinas dan rapat K/L pada Juli lalu. ATS, agrowisata taman suru misalnya, menarik wisatawan dengan konsep outdoor dan restaurant ala kyoto dimana semua makanan yang ditawarkan sangat sehat, direbus dan tidak digoreng/ dikukus, serta dengan tetap menerapkan protokol kesehatan misalnya mengharuskan pengunjung membawa surat hasil rapit test non reaktif. (Andara Yuni)
