Suara Karya

Bladeless Lasik Klaim Normalkan Mata Minus dalam 30 Menit

JAKARTA (Suara Karya): Berkat teknologi kedokteran yang makin canggih, kini mata minus atau plus dapat kembali normal dalam hitungan menit. Teknologi “bladeless lasik” ini sudah dikuasai kalangan dokter Tanah Air, terutama di Klinik Mata Nusantara (KMN).

“Hingga saat ini, KMN telah melakukan lebih dari 19 ribu operasi lasik dengan hasil memuaskan. Boleh dibilang bladeless lasik ini sangat aman,” kata Chief Executif Officer (CEO) KMN, dr Rudi C Susilo kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (26/6).

Ia mendampingi dr Maya Suwandono SpM usai melakukan tindakan bladeless lasik terhadap aktor Kevin Julio. Pemain sinetron ‘Ganteng Ganteng Serigala’ itu pun diperbolehkan pulang setelah proses operasi selama 30 menit.

Dr Rudi menjelaskan, bladeless lasik atau operasi lasik dengan laser ini memiliki akurasi yang lebih tinggi dibanding teknologi pisau elektrik (mikrokeratome). Selain itu, proses penyembuhannya pun jauh lebih cepat.

“Pasien bisa kembali melakukan aktivitas harian, meski ada sedikit pantangan. Yaitu tak boleh berenang atau naik motor hingga 1 minggu ke depan. Pasien juga diminta kurangi pakai handphone selama 1 hari untuk kenyamanan mata,” tuturnya.

Maya menyebutkan, ada 3 tindakan utama dalam bladeless lasik yaitu pemetaan mata, pembuatan flap dan koreksi penglihatan secara individu. Untuk pemetaan mata, KMN memiliki alat terbaru dengan hasil 3 dimensi. “Hasilnya sangat akurat dan detil,” ujarnya.

Langkah kedua adalah pembuatan flap dengan menggunakan laser, yang disesuaikan dengan kondisi mata pasien. Dengan komputerisasi, hasil flap memiliki presisi yang sangat tinggi. Flap juga terlihat lebih tipis, licin dan halus.

“Berkat teknologi terbaru ini, penderita mata minus dengan kornea mata tipis jadi bisa operasi lasik. Flap yang tipis juga memiliki daya rekat yang lebih baik, sehingga proses penyembuhan jadi lebih cepat. Dengan demikian, risiko komplikasi juga rendah,” kata Maya.

Tindakan ketiga adalah koreksi penglihatan secara individu. Yaitu, proses laser untuk mengoreksi ketidaksempurnaan dengan mengubah bentuk lengkungan kornea mata pasien. Penglihatan jadi makin tajam.

Bintang sinetron Kevin Julio (24) menjelaskan, lasik menjadi pilihan karena sudah bosan berkacamata. Matanya minus hingga 2 sejak usia sekolah dasar (SD). “Kacamata jadi masalah ketika saya harus shooting adegan laga,” ujarnya.

Pemeran Tristan dalam sinetron ‘Ganteng Ganteng Serigala’ itu awalnya mengaku sempat stress jelang operasi. Namun, pendampingan yang dilakukan orangtua dan sahabat dekatnya, membuat dirinya tenang selama menjalani operasi.

“Sempet deg-degan awalnya, karena seumur hidup belum pernah merasakan ruang operasi. Tapi karena sikap dokter Maya yang tenang, saya bisa jadi lebih relaks,” tuturnya. (Tri Wahyuni)

Related posts