Suara Karya

Braman: Hanya LPDB yang Mampu Berikan Kemudahan Akses Pembiayaan Berbunga Murah

Direktur Utama LPDB KUMKM, Braman Setyo

JAKARTA (Suara Karya): Direktur Utama LPDB KUMKM, Braman Setyo, berharap para pelaku usaha koperasi dan UMKM di jawa Timur, bisa memanfaatkan dana bergulir untuk lebih mengembangkan kinerja usahanya.

“Karena itu, saya meminta para unsur dinas koperasi di daerah agar mampu memacu koperasi dan UMKM di wilayahnya mengakses dana bergulir untuk pengembangan usahanya,” ujarnya, dalam,” ujar Braman, dalam keterangan tertulisnya, kepada Suara Karya, Senin (28/1/2019).

Dia mengatakan, dana bergulir kini sudah menjadi kebutuhan dari pelaku koperasi dan UMKM di Indonesia dalam mengembangkan usahanya. Braman pun meyakini bahwa hanya LPDB yang mampu memberikan banyak kemudahan dalam mengakses pembiayaan dengan bunga sangat murah.

Untuk program Nawacita seperti sektor pertanian dan perkebunan, dikenakan bunga hanya 4,5 persen pertahun menurun. Untuk sektor riil seperti manufaktur dan kerajinan dikenakan bunga 5 persen pertahun. Sementara untuk simpan pinjam, kita tetapkan bunga 7 persen pertahun. Untuk pola syariah, dengan skema bagi hasil 30:70.

“Ini menjadi unggulan dari LPDB dibanding lembaga keuangan lainnya di Indonesia. Saya yakin, tidak ada lembaga keuangan yang bisa menerapkan suku bunga kredit lebih murah dari LPDB,” jelas Braman.

Selain mengandalkan peran dari dinas koperasi di daerah, LPDB pun menggandeng Jamkrindo dan Jamkrida dalam menyalurkan dana bergulir di daerah.

“Kita melakukan strategi jemput bola ke daerah melalui dinas koperasi dan perusahaan penjaminan. Bila calon debitur tidak memiliki agunan yang cukup, maka mereka bisa memanfaatkan lembaga penjaminan seperti Jamkrindo atau Jamkrida,” katanya.

Braman pun mendorong koperasi dan UMKM yang memiliki kelayakan usaha namun tidak cukup agunan, agar memanfaatkan kehadiran Jamkrindo atau Jamkrida.

“Perusahaan penjaminan yang akan menjamin agunan kredit hingga maksimal 70 persen. Artinya, koperasi dan UMKM cukup menyediakan agunan kredit sebesar 30 persen saja,” ujar Braman lagi.

Tahun ini, kata Braman, LPDB menargetkan penyaluran dana bergulir sebesar Rp1,5 triliun yang terdiri dari Rp 975 miliar untuk pembiayaan konvensional dan Rp 525 miliar untuk pola syariah.

“Penyaluran dana bergulir ini lebih memprioritaskan sektor produktif. Khusus untuk usaha-usaha di sektor produktif itu akan lebih banyak lagi. Saya kira kita harus mengurangi sektor perdagangan. Terutama sektor produktif, pertanian, perikanan, dan perkebunan harus ditingkatkan karena sektor produktif memiliki nilai tambah yang cukup besar,” kata Braman.

Sementara itu, Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisdianto mengungkapkan bahwa nilai pembiayaan yang telah disalurkan LPDB di wilayah Banyuwangi adalah sebesar Rp 26,88 Miliar.

“Kami harapkan melalui kegiatan Sosialisasi dan Bimtek dana bergulir ini dapat membantu para pelaku usaha koperasi dan UMKM dalam mengakses pembiayaan dana bergulir di LPDB-KUMKM, sekaligus menjadi perhatian bagi dinas yang membidangi koperasi dan UKM untuk mendukung para pelaku usaha potensial di wilayah binaannya,” kata Krisdianto. (Gan)

Related posts