
JAKARTA (Suara Karya): Ketua Bravo-5 Pusat, Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya jajaran Bravo-5 pendukung Jokowi/KH Ma’ruf Amin untuk meningkatkan kewaspadaan serta mengawal perhitungan suara, baik di tingkat kecamatan, kabupaten/kota maupun provinsi.
“Meski demikian, kita tidak perlu khawatir dengan isu dan pernyataan yang seolah-olah akan mengecilkan angka perolehan suara Jokowi/Ma’tuf. Sebab, itu memang tidak mungkin dapat dilakukan,” ujar Fachrul, kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (23/4/2019).
Dia mengatakan, hasil hitung cepat (quick count), telah menunjukan keunggulan pasangan capres/cawapres nomor urut 01. Hasil quick count tersebut, katanya, bukan survei yang didasarkan asumsi yang hasilnya bisa meleset jauh.
“Karenanya, kita tidak perlu khawatir, karena quick count merupakan hitung cepat dengan metoda ilmiah yang dilakukan berdasarkan data riil dari lapangan. Karenanya, peluang kesalahannya sangat kecil, sekitar 0,1 sampai 0,2 persen saja, tidak pernah lebih dari itu,” ujarnya.
Yang perlu dilakukan saat ini, kata Fachrul, adalah terus meningkatkan kewaspadaan serta ikut mengamankan perhitungan suara yang sudah unggul ini.
“Bapak Prabowo sudah mengintruksikan jajarannya untuk melakukan pengamanan suara, dan itu adalah keputusan yang sangat baik. Karena Bapak Jokowi juga telah mengintruksikan hal yang sama, maka hasilnya pasti tidak akan terbantahkan lagi, telah memenuhi aspek kebenaran dan kejujuran. Untuk itu, tidak sepantasnya lagi adanya gugat-menggugat setelah terbitnya keputusan dari KPU. Dalam hal ini, kedua belah puhak sudah sama-sama mengawasi proses perhitungannya,” ujar Fachrul.
Terkait adanya pernyataan tentang kemungkinan terjadinya gerakan ‘people power’ untuk menekan KPU, Fachrul meminta seluruh masyarakat pendukub Jokowi/KH Ma’ruf, utamanya jajaran Bravo-5, agar tidak khawatir dan tidak terpancing untuk melakukan gerakan tandingan. “Percayakan kepada aparat keamanan untuk mengatasinya,” ujar Fachrul menambahkan.
Anamun demikian, dia menegaskan bahwa pihaknya tidak berprasangka bahwa Prabowo sebagai penggerak people power.
“Karrna seperti dikatakan beliau (Prabowo) berkali-kali, beliau tetap patriot. Seorang patriot pasti tidak akan merusak negaranya sendiri,” katanya.
Menurut dia, ajakan people power itu pasti muncul dari pihak ketiga, penumpang gelap dalam Pemilu Presiden 2019 yang membawa idealisme radikal merusak NKRI. (Gan)