PADANG (Suara Karya) : “Tubuhnya tidak tinggi dan juga tidak kekar”. Namun siapa mengira “gadis cantik” Jeanny Nuraini Amelia Agreta berhasil membuat “hattrick” menyumbang 3 medali emas bagi kontingen DKI Jakarta dalam POMNas XVII di Padang 2022.
Jeanny yang kini tinggal menunggu wisuda di Univ. Prof. Dr. Moestopo tidak mau kalah dengan para juniornya menyabet medali emas di nomor bergengsi sprint 100 m. Begitu juga saat tampil di lari 200 m putri.
Bahkan saat tampil di nomor estafet 4 X 100 m, Jeanny dijadikan motivator menarik rekan – rekan setimnya untuk menyuguhkan prestasi terbaiknya bagi kontingrn Jakarta di POMNas XVII Padang.
“Saya bersyukur teman-teman sangat termotivasi tampil sebagai juara di nomor 4 X 100 m putri. Dengan begitu, saya mampu memenuhi target menyuguhkan 3 medali emas bagi kontingen DKI Jakarta, ” akunya dengan banggga.
Tiga pelari lainnya yang tampil di nomor estafet 4 X 100 m bersama Jeanny adalah, Devi Aprilia, Dina Aulia dan Diva Aulia. Dengan kekompakan dan kecepatan yang dimiliki, mereka mampu meninggalkan lawan-lawannya untuk tampil juara.
Jeanny mengaku, mengawali karir sebagai pelari sejak duduk di bangku sekolah dasar. Ada yang unik dibalik alasan mengapa dara kelahiran 22 Agustus tahun 2000 itu lebih memilih menjadi pelari sejak dini.
Pasalnya, dia mengaku sering dikejar anjing setiap mau pulang ke komplek kediamannya. Gadis cilik saat itu berusia 4 tahun, punya ambisi lari secepat mungkin agar tidak terkejar anjing. Tampaknya ketakutan dikejar anjing mendapatkan manfaat bisa berprestasi di cabang atletik nomor lari.
Melalui prestasi yang dimiliki Jeanny tidak saja mampu tampil dan berprestasi di POMNas XVII Padang, namun sudah berlaga di PON, SEA Games dan beberapa event nasional lainnya.
Untuk itu dia bersyukur menekuni olahraga lari. Selain dapat tampil di berbagai event nasional maupun internasional, juga mampu menyelesaikan kuliahnya pada jurusan Komunikasi di Univ. Prof. Dr. Moestopo.
(Warso)
