Buka Edufair SMA 8 Tahap 2-UGM, Gubernur Anies Bicara Calon Pemimpin

0

JAKARTA (Suara Karya): Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, universitas itu pada intinya tempat untuk menumbuhkan minat dan potensi, sehingga jenjang pendidikan S1 harus dilihat sebagai pembelajaran dari segala aspek.

“Jadi kuliah jangan hanya dipandang satu bidang saja. Karena masa kuliah adalah masa pengembangan potensi diri. Saya merasakan, juga di kampus lain yang heterogen, (ada ilmu sosial yang bervariasi dan ada ilmu alam yang beragam). Ini satu ekosistem yang baik,” ujar Anies Baswedan ketika memberikan pembekalan sekaligus membuka acara Edufair Fondasi 22 Sesi PTN Big Dreams Big Choices One day with UGM di SMAN 8 Jakarta, Sabtu pagi (7/8/2021). Acara ini dipandu oleh Alvito Dianova Gintings, Pemimpin Redaksi Detik.com yang juga orang tua siswa kelas XII.

Dalam pidato pembukaan yang dilakukan secara langsung via zoom (tidak direkam sebelumnya) Anies yang juga alumni UGM Yogya, ini merasakan kuliah di UGM yang berbekas sampai sekarang. “Kampus UGM bagi saya seakan halaman rumah saya, sekitar 500 meter. Jadi masa kecil saya ya di geudng pusat UGM itu, apalagi kalau musim Ramadahan, lari-lari di sana, juga main sepak bola di lahan yang sekarang berdiri FEUI,” ungkap Anies.

Anies menyarankan kepada para siswa dan juga para orang tua, agar memilih bidang yang disukai dan minat yang tinggi ketika mendaftar kuliah. Jangan paksakan ambil bidang karena ingin dipuji lingkungan, misalkan minatnya di Fakultas Sastra tapi kalau di luaran sana tidak dianggap ranking tinggi dan bukan sesuatu yang membanggakan.

“Jadi, orangtua juga harus hati hati menyarankan kepada anak dalam memilih jurusan agar nantinya tidak menyesal,” katanya.

Tentang persiapan kuiah, ini lanjut Anies, masa kuliah merupakan masa yang tidak bisa diulang karena itu harus dimanfaatkan waktunya. “Kuliah 4 tahun akan beri pengalaman 8 atau 12 tahun. Empat tahun itu durasi 4 tahun, tapi nilai pengalamannya bisa lebih 8 tahun,” ujar Anies.

Mereka yang selama di kampus memanfaatkan waktunya aktif di kelas (belajar dengan rajin da menguasai materi) dan aktif di luar kelas, karena masa kuliah waktunya cukup longgar, serta memanfaatkan masa masa di luar kelas, untuk kembangkan potensi. “Jadi ketika mahasiswa, aktiflah di dalam dan di luar kelas, apa saja, baik seni maupun budaya. Ini punya potensi pengembangan luar biasa,” tambahnya.

Anies menyebutkan, IPK Anda mengantarkan pada wawancara, tetapi pengalaman di kampus mengantarkan Anda meraih sukses di masa depan.

Lagi-lagi Anies menekankan, ketika membicarakan pilihan jurusan dan kampus, jangan semata mata tepuk tangan di 2021, karena pendidikan itu soal pengembangan untuk waktu yang panjang. Jadi kalau berprestasi itu harus komulatif, sebagian besar bekal masa depan adalah bekal atau tabungan dari jenjang pendidikan SD, SMP, SMA, PT “Jadi masa kuliah, bukan masalah tehnis semata soal kuliah, tapi bagaimana memanfaatkan ekosistem.” katanya.

“Mengenai pilihan bidang, silahkan orang tua, guru pembimbing dan informasi PT yang jelas, bidang apa pun, jadikan kesempatan untuk pengembangan kompetensi dalam arti yang sesungguhnya. Jika masuk Tehnik, bidang elektronik, pastikan selain belajar di kelas ikuti perkembangan bidang elektronik atau masuk ekosistem bahwa Anda berada di depan,” papar Anies.

Pesan Gubernur

Sebagai Gubernur dan juga ayah dari anak-anak yang masa kuliah dan masih SMP, Anies mengatakan, bersiaplah untuk serius meningkatkan kemampuan komunikasi, kepemimpinan, dan jejaring.

“Jangan berpegang pada bekal di ruang kelas, meski perlu dan wajib, tapi hal itu tidak mencukupi. Jadi untuk mencukupinya, anda harus tambahkan pengalaman dan ekosistem masyarakat yang kita salami, seperti ekosistem masyarakat Yogya yang unik (jika kuliah di UGM). Dalam proses pembelajaran, eksosistem masyarakat itu akan sangat berguna bagi masyarakat kota seperti Jakarta. Karena mahasiswa akan dapat persepsi lain tentang keadaan masyarakat,” ujar Anies.

Buat orang tua, bahwa pendidikan itu proses, jadi sering kali kita inginkan agar proses pendidikan itu semuanya sesuai harapan, padahal pendidikan itu di dapat dari situasi apapun, selain di kampus.

Diingatkan, tepuk tangan (keberhasilan 91 persen di 3 besar) hari ini harus hati-hati. Sebab masih ada 9 persen yang dinilai bukan sebagai keberhasilan utama. Karena jika diberi sentuhan dan pandangan yang bagus, maka yang 9 persen akan bangun dan sukses. “Biarkan anak-anak jatuh, karena nanti hebat ketika bangkit.”

Jadi kata Anies, sukses itu tidak harus sukses mendadak. Nanti keuleten dan ketanguhan mengelola kegagalan di uji saat akan memasuki dunia kerja. Banyak pemimpin masa kini yang memberi manfaat pada masyarakat, tapi sekarang jadi pemimpin dan memberi manfaat bagi keluarga, masyarakat, dan negara serta bidang ilmunya.

Pidato Anies diapresiasi Kepala Sekolah SMAN 8 Jakarta, dra.Rita Hastuti MPd, dan menyatakan terima kasih yang luar biasa pada Gubernur DKI Jakarta yang mau menyempatkan diri langsung memberikan pidato pembekalan dan pembukaan Edufair.

Rita Hastuti juga melaporkan bahwa anak didiknya yang baru lulus angkatan 2021 ini sebanyak 91 persen diterima di tiga PTN unggulan yakni ITB, UI, dan UGM, selebihnya 9 persen di terima di PTLN dan PTN lainnya.

Sementara itu Tute Wiji Hastuti dalam sambutan mewakili Komite Sekolah SMAN 8 Jakarta, mengatakan, agar para Rajawali Emas atau lulusan SMAN 8 Jakarta memilih PTN terbaik yang sesuai harapan yang diinginkan dengan mempertimbangkan kisi-kisi yang diberikan perwakilan dari UGM.

Tute yang juga alumni UGM ini menyebutkan sejumlah alumni UGM yang kini banyak berkiprah di pemerintahan, baik sebagai kepala daerah seperti Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Anies Baswedan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri PUPR Basuki, Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, Sri Sultan Hamengkubuwono X hingga Presiden Jokowi yang juga alumni UGM.

“Kita berharap semakin banyak lulusan SMAN 8 Jakarta yang akan menimba ilmu di kampus UGM, di sejumlah fakultas untuk menggantikan para lulusan UGM yang kini menjadi pemimpin pemerintahan,” ujar Bu Tute yang juga mantan altlet volley nasional.

Dengan tema “Mengenal Jurusan Jurusan UGM Lebih Dekat” Edufair Tahap2 ini menampilkan Dr. Poppy Sulistyaning Winanto, M.P.P., M.Sc dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM dan Alumni Smandel.

Kemudian tentang Fakultas Tekhnik UGM oleh Prof. Ir. Rachmadi, S.U., PH.D., IPU, Wakil Dekan, Fakultas Tekhnik UGM dan Alumni Smandel. Dilanjutkan tentang FMIPA Aktuaria UGM oleh Dr.rer..Nat.Nurul Hidayat Aprilita, MSI. Wakil Dekan, Fakultas MIPA UGM (Ilmu Komputer & Aktuaria)/Tim Sosialisasi UGM dan Alumni Smandel.

Paparan yang dinantikan yakni tentang Fakultas Kedokteran UGM oleh Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., Ph.D, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM/Tim Sosialisasi UGM dan Alumni Smandel. (Pramuji)