
JAKARTA (Suara Karya): Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III membuka klinik jabatan akademik dan sister. Upaya itu dilakukan untuk membantu mengembangkan karir dosen, mulai dari sertifikasi pendidik, pengembangan kompetensi profesional, kenaikan jabatan fungsional hingga pengembangan karya ilmiah dosen.
“Target lainnya adalah mendongkrak jumlah guru besar di perguruan tinggi di DKI Jakarta, yang jumlahnya masih dibawah 2 persen dari total dosen yang ada,” kata Kepala LLDikti Wilayah III DKI Jakarta, Paristiyanti Nurwardani dalam acara peluncuran ‘Klinik Dikti Monas’ secara daring, Kamis (17/2/22).
Klinik tersebut, disebutkan, juga akan mengakomodir hal-hal teknis seputar sistem informasi sumber daya terintegrasi (Sister), yang digunakan dosen untuk mengubah data, portofolio, beban kerja dosen, penilaian angka kredit, dan sebagainya.
Sebagai informasi, Klinik Jabatan Akademik dan Sister merupakan satu dari lima klinik yang dikembangkan LLDikti Wilayah III untuk proses transformasi pendidikan tinggi di wilayah tersebut. Transformasi menggunakan teknologi, sesuai dengan era digital saat ini.
“Pandemi covid-19 yang berlangsung hampir 2 tahun terakhir ini mengubah kebiasaan manusia dalam beraktivitas. Terlepas dari kendala yang dihadapi, insan pendidikan tinggi justru beradaptasi paling cepat,” ujar perempuan yang aorab dipanggil Paris tersebut.
Pembelajaran daring selama pandemi, menurut Paris, justru mendorong mahasiswa menjadi ‘independent learner’, salah satu kompetensi yang dianggap penting di abad 21 ini.
Klinik lainnya yang ada di Dikti Monas (Melayani Optimal, Integritas, Amanah dan Memberi Solusi) antara lain, Klinik Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Klinik tersebut akan mendorong
perguruan tinggi mampu mencapai 8 Indikator Kinerja Utama (IKU).
“Klinik MBKM diharapkan juga berdampak positif terhadap mahasiswa, karena mengatur kegiatan mahasiswa agar dapat bisa pengalaman di luar kampus,” tuturnya.
Ditambahkan, perguruan tinggi akan didukung dalam menerapkan opsi MBKM, seperti konversi kredit nilai hingga teknis pelaporan di pangkalan data pendidikan tinggi.
Sedangkan implementasi MBKM bagi mahasiswa bisa berupa magang/praktik kerja, pertukaran pelajar antar program studi, kegiatan kewirausahaan, asistensi mengajar, studi/proyek mandiri, KKN/KPM Desa Tematik, riset/penelitian dan program kemanusiaan.
Klinik ketiga terkait jurnal. Layanan itu dibuat untuk memfasilitasi dosen, agar hasil penelitian dan pengabdiannya dapat bermanfaat bagi masyarakat. Selain juga mendapat rekognisi secara internasional.
“Lewat klinik itu, perguruan tinggi sebagai afiliator jurnal ilmiah akan di dorong untuk mendapat sekaligus meningkatkan peringkat akreditasi jurnal ilmiahnya,” kata Paris menegaskan.
Klinik keempat terkait mutu. Pangkalan Data Dikti (PDDikti) pada awal tahun 2022 menunjukkan ada sekitar 135 dari 297 perguruan tinggi di DKI Jakarta yang belum terakreditasi.
“Klinik Mutu akan membantu kampus yang sedang dalam persiapan akreditasi perguruan tinggi dan akreditasi program studi agar bekerja lebih efektif dan efisien,” ucapnya.
Disebutkan, layanan yang diberikan meliputi penyusunan sistem penjaminan mutu internal Merdeka Belajar, kurikulum di era 4.0, pendampingan akreditasi internasional dan konversi akreditasi unggul
Klinik kelima terkait mahasiswa. Klinik tersebut menyediakan layanan seputar Kartu Indonesia Pintar (KIP) kuliah, forum relawan mahasiswa sebagai kegiatan di luar kampus yaitu pengabdian masyarakat, pusat karir ‘tracer study’ dan pengelolaan kemahasiswaan pada aplikasi terstandar nasional.
Klinik mahasiswa hadir sebagai pemberi solusi baik bagi mahasiswa maupun perguruan tingginya. Selain mendapat pembinaan soal pengelolaan pendanaan kuliah, para penerima KIP Kuliah yang berprestasi tingkat nasional akan diberi apresiasi oleh pemerintah.
“Kegiatan mahasiswa sebagai relawanan juga visa dikonversi menjadi kegiatan penelitian mahasiswa pada masyarakat dalam implementasi MBKM,” ujar Paris.
Paris dalam bagian akhir pemaparannya, memberi apresiasi kepada perguruan tinggi yang saat ini telah berhasil mempertahankan mutu, menjadi kampus yang taat azas (terselenggara sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang tditetapkan Kemdikbudristek) dan menggelorakan semangat MBKM.
“Adanya 5 klinik MONAS ini, LLDIkti Wilayah III berkomitmen menjadikan perguruan tinggi di Provinsi DKI Jakarta sebagai kampus-kampus yang bermutu,” ucap Paris menandaskan. (Tri Wahyuni)