
JAKARTA (Suara Karya): Perum Bulog meluncurkan produk beras terfortifikasi. Beras kualitas premiun bermerek Fortivit ini diklaim mengadung zat gizi yang diperlukan oleh tubuh seperti mikro vitamin, vitamin A, B kompleks dan zinc.
Dirut Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas) mengatakan, beras tersebut nantinya bisa disalurkan juga untuk masyarakat miskin yang mendapat Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
“Beras terfortifikasi ini nanti bisa kita salurkan untuk masyarakat penerima BPNT. Dengan demikian kita ingin tidak ada yang bisa mencederai Bulog dengan mengatakan beras kita jelek dan berkutu,” kata Buwas, di Jakarta, Jumat (20/9/2019).
Dia mengatakan, cara memasak Fortivit tidak perlu dicuci, karena sudah steril dan bersih. Apalagi kemasannya divakum, jadi kalau mau masak bisa langsung dimasukkan ke rice cooker atau dandang.
“Fortivit sudah mendapat jaminan dari Kementerian Kesehatan melalui BPPOM,” kata dia.
Sesuai perintah Presiden Jokowi lanjut Buwas, pihaknya harus menyediakan beras untuk penerima BPNT. Karena itu, ke depan tiap gudang Bulog di daerah akan menyediakan fasilitas rice to rice. Artinya, beras yang keluar gudang Bulog sudah bersih dan tidak ada kutunya, semuanya sudah dalam kemasan.
Menurutnya, ini sudah komitmen bersama. Bulog tidak ingin lagi dikatakan memproduksi beras berkutu. Hari ini saya katakan masyarakat tidak mampu akan menerima beras yang baik dan bervitamin.
Untuk diketahui, harga beras Fortivit dijual Bulog Rp 20 ribu per kilogram. Namun jika harga tersebut masih mahal bagi masyarakat tidak mampu, Bulog tetap menyediakan beras medium dengan harga Rp 8.000 per kg. (Pramuji)