Bulog Salurkan Bantuan untuk Korban Gempa Lombok

0

JAKARTA (Suara Karya): Perum Bulog mengklaim telah menyalurkan bantuan beras menggunakan kepada korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Bantuan itu diambil dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) 264 ribu ton, terdiri dari 256 ribu ton dari CBP Pusat dan 8 ribu ton dari CBP Daerah NTB.

Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Tri Wahyudi Saleh menuturkan, bila pemerintah merasa CBP yang telah digelontorkan kurang, pihaknya siap menambah CBP sesuai permintaan dari pemerintah.

Dikatakan Tri, selain memberikan bantuan melalui CBP, melalui program “Bulog Peduli” telah menyalurkan bantuan kepada korban gempa Lombok berupa makanan dan kebutuhan sandang lainnya senilai 433 juta rupiah termasuk Beras KITA premium sejumlah 10 ton.

Bantuan tersebut dari dana program Corporate Social Responsibility (CSR) Perum Bulog sebagai bentuk kepedulian kepada korban gempa.

“Alokasi CBP sudah disiapkan minimal 100 ton untuk setiap kabupaten/kota dan 200 ton untuk setiap provinsi yang dapat memenuhi kebutuhan mendesak, tanggap darurat seperti bencana alam dan rawan pangan,” kata Tri melalui siaran persnya yang diterima suarakarya.co.id di Jakarta, Rabu (22/8).

Di samping itu, Bulog juga melakukan operasi pasar beras CBP dalam rangka stabilisasi harga beras dan komoditi komersial lain seperti gula Pasir, tepung terigu, dan minyak goreng.

Dia mengungkapkan, gudang Bulog di NTB ada beberapa yang mengalami kerusakan akibat gempa. Untuk itu, beras yang berada di gudang akan dikeluarkan sesuai dengan permintaan pemerintah daerah atau dipindahkan / di move ke wilayah lain.

Tri menambahkan, saat ini stok beras yang tersedia di NTB mencapai 76 ribu ton, aman untuk ketahanan stok beberapa bulan kedepan sehingga tidak ada perlu kekhawatiran masyarakat dan pemerintah daerah.

“Stok beras Bulog secara nasional lebih dari 2 juta ton, gudang-gudang Bulog di seluruh Indonesia siap menyalurkan stok tersebut bila sewaktu-waktu dibutuhkan pemerintah baik untuk bencana alam maupun untuk stabilisasi harga,” ujarnya. (Bayu Legianto)