Suara Karya

Cara Mudah Ukur Kesehatan Jantung, Cobalah Berlari!

JAKARTA (Suara Karya): Ada cara mudah dan murah untuk mengukur kesehatan jantung. Cobalah berlari, naik dan turun tangga atau melakukan aktivitas fisik. Jika terasa sesak di dada dalam hitungan menit, itu bisa jadi pertanda ada masalah pada jantung Anda.

“Tes jantung semacam itu penting, guna terhindar dari serangan jantung yang datang tiba-tiba,” kata Wakil Ketua Siloam Heart Institute (SHI), RS Siloam Kebon Jeruk, dr Antono Sutandar SpJP-K dalam acara patient gathering di Jakarta, Senin (30/9/2019).

Hadir dalam kesempatan itu Ketua SHI, dr Maizul Anwar SpJP-K, tim dokter dari SHI, Prof dr Ganesja Harimurti SpJP-K dan testimoni oleh dua pasien pascaoperasi jantung, Husin (56) dan Aisyah (4).

Dengan mengetahui kekuatan jantung sejak dini, lanjut dr Antono, maka dokter bisa melakukan upaya pengobatan atau pencegahan. Hal itu pentung, guna terhindar dari serangan jantung yang marak terjadi belakangan ini.

“Apalagi jika aktivitas rutin kita hanya ke dua tempat yaitu rumah dan kantor. Ditambah tidak menjaga pola makan harian, sering stress karena pekerjaan dan merokok. Olahraga menjadi penting. Selain untuk kebugaran, olahraga juga baik untuk tes kesehatan jantung,” katanya menegaskan.

World Heart Federation mencatat, lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal setiap harinya, karena penyakit jantung dan pembuluh darah. Di Indonesia, Kementerian Kesehatan mencatat, ada 12.9 persen kematian disebabkan penyakit jantung koroner sepanjang 2018.

“Di Amerika, 70-75 persen pria diatas usia 60 tahun hampir separonya terkena penyakit jantung. Sedangkan pada perempuan, jumlahnya lebih kecil yaitu dibawah 50 persen. “Pria lebih besar diduga karena faktor merokok dan stress,” ujar dr Antono.

Ditanya soal rasa mual yang dialami orang terkena serangan jantung, dr Antono menjelaskan, serangan dari jantung biasanya menjalar ke bawah, yaitu arah pencernaan sehingga membuat rasa mual atau ke atas arah kerongkongan.

“Setelah itu, perasaan nyeri yang terjadi di jantung juga bisa menembus ke belakang tubuh. Biasanya juga disertai keluar keringat dingin dalam jumlah banyak. Segera ke dokter jika menemukan gejala seperti itu,” katanya.

Hal senada dikemukakan dr Maizul Anwar. Fakta tingginya kasus jantung di Indonesia belum didukung pelayanan medis yang berkualitas. “Kami bentuk Siloam Heart Institute (SHI) di Siloam Hospitals Kebon Jeruk sejak 2013 agar lebih fokus dalam memberi pelayanan pada penyakit jantung,” tuturnya.

Karena, lanjut Maizul, SHI menawarkan layanan pencegahan, pengobatan, diagnostik, operasi dan rehabilitasi dengan peralatan kesehatan terkini. SHI juga didukung tim multidisiplin yang terdiri dari spesialis jantung, spesialis jantung konsultan intervensi, spesialis bedah jantung, spesialis rehabilitasi medik, ahli gizi, dan perawat terlatih.

“Kami juga punya Cardiac Care Unit (CCU) dan High Cardiac Care Unit (HCCU) yang dilengkapi dengan sistem telemetri untuk pengobatan atau monitor pasien dengan masalah jantung dan pemulihan pasien pasca operasi jantung di ruangan tersebut. Jadi tak perlu keluar negeri, beragam penyakit pada jantung bisa ditangani disini,” katanya.

Disebutkan, beberapa prosedur unggulan dari SHI, antara lain coronary bypass, valve surgery, congenital heart surgery, pediatric heart surgery, LAA Closure, serta CRT-D. Termasuk metode minimal invasif untuk bedah jantung dan penggantian katup jantung menggunakan kateter (Transcatheter Aorta Valve Implantation dan Mitral Clip).

Penggantian katup jantung dengan kateter merupakan terobosan terbaru untuk menangani kelainan katup jantung, khususnya katup aorta dan mitral. Metode itu memungkinkan implantasi katup aorta atau mitral tanpa pembedahan.

“Tindakan hanya memakai kateter yang dimasukkan melalui pembuluh darah besar di area pangkal paha. Metode minimal invasif ini solusi untuk orang yang berisiko menjalani operasi penggantian katup secara konvensional. Misalkan, orang dengan kondisi fisik lemah atau usia lanjut. Metode ini membuat pasien bisa pulih lebih cepat,” kata Maizul menandaskan. (Tri Wahyuni)

Related posts