Suara Karya

Cetak Pengusaha Muda Digital, AZF Siap Danai Startup Mahasiswa!

JAKARTA (Suara Karya): Achmad Zaky Foundation (AZF) bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) kembali menggelar Program Kampus Merdeka Startup Campus. Dana yang dialokasi pada batch 2 ini mencapai miliaran rupiah.

“Setelah sukses di batch 1, kami ingin menggelar batch 2 dengan alokasi dana yang lebih besar,” kata Pendiri Bukalapak dan AZF, Achmad Zaki dalam konferensi pers bertajuk “Bagaimana Kampus Mencetak Lebih Banyak Entrepreuner?” secara daring, Rabu (5/1/21).

Program Pengembangan Pengusaha Muda Digital, menurut Zaki menjadi penting, karena ekonomi digital memiliki potensi yang sangat besar di Indonesia. Mengutip pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang memperkirakan, nilai ekonomi digital Indonesia mencapai sekitar 44 miliar dolar.

“Angka itu diperkirakan akan tumbuh hingga 8 kali lipat pada 2030 atau menjadi sekitar 352 miliar dolar,” ujarnya.

Guna menyokong pertumbuhan itu, Indonesia membutuhkan sedikitnya 4 juta pengusaha digital baru. Hal itu menjadi urgensi bagi perguruan tinggi untuk dapat menghasilkan lulusan yang mampu menjadi pengusaha digital.

“Atas dasar perkiraan tersebut, kami terus berupaya mencetak entrepreneur muda digital. Kali ini bersama Kemdikbudristek melalui program Kampus Merdeka Startup Campus,” kata Zaki.

Dijelaskan, Program.Startup Campus adalah studi independen bersertifikat yang bertujuan untuk membangun kompetensi dan karakter pendiri startup bagi para mahasiswa. Startup Campus sendiri dibentuk, berawal dari keinginan Achmad Zaky yang ingin membawa ‘Silicon Valley’ ke Indonesia.

“Pada Startup Campus Batch 1 yang diadakan Agustus 2021, tim terbaik mendapat pendanaan dengan total Rp450 juta. Untuk Batch 2, kita tingkatkan lagi jumlahnya, hingga milyaran rupiah,” ucapnya.

Kurikulum pembelajaran di Startup Campus telah disesuaikan dengan kebutuhan prioritas para pendiri Startup mulai dari startup 101, ideation, minimum viable product (MVP), product market fit, pitching hingga fundraising. Total jam belajar bertambah menjadi 900 jam yang dapat dikonversikan menjadi 20 SKS.

Startup Campus juga dapat antusiasme yang luar biasa dari para peserta dengan Net Promoter Score (NPS) sangat tinggi, yaitu 76 persen. Seperti dikemukakan salah satu peserta terbaik Startup Campus, Tim Campusio

“Banyak ilmu baru yang sangat praktikal diterapkan dalam proses membangun startup maupun dalam kehidupan sehari-hari. Pelatihan ini membantu kami dalam mewujudkan bisnis yang kami akan bangun,” kata Tim Campusio.

Melihat kepuasan tersebut, Startup Campus akan hadir dalam semangat baru, dengan pendanaan yang lebih besar untuk tim terbaik, dan daya dukung lainnya.

Pendaftaran Startup Campus batch ke-2 dibuka sejak 22 Desember 2021 hingga 5 Januari 2022. Untuk mengikuti program ini, mahasiswa wajib melalui beberapa tahapan.

Disebutkan, peserta harus mendaftar melalui website Kampus Merdeka melalui http://bit.ly/sckampusmerdeka. Selanjutkanya, endaftarkan diri melalui link formulir berikut http://bit.ly/pendaftaranstartupcampus; selain engikuti tes logika online.

Startup Campus terbuka untuk seluruh mahasiswa yang memenuhi persyaratan. Diantaranya, program studi apapun, namun diutamakan dari jurusan ilmu komputer atau informatika, rekayasa perangkat lunak, rekayasa sistem komputer, sistem dan teknologi informasi, bisnis digital, manajemen komunikasi, desain komunikasi visual, desain produk, manajemen dan manajemen teknologi.

Selain itu pernah menginisiasi sebuah proyek/bisnis atau membangun suatu organisasi/gerakan selama minimal 6 bulan. Mahasiswa minimal semester 5, namun diutamakan yang sudah semester akhir. Tidak mengikuti kegiatan lainnya seperti magang atau kuliah lain yang dapat bentrok dengan jadwal studi independen.

Peserta harus mampu menguasai bahasa inggris terutama dalam konteks percakapan dan pemahaman bisnis. Membentuk tim minimal terdiri dari 2 anggota, diutamakan yang berasal dari satu kampus.

Tahapan seleksi dibuat sangat ketat untuk memastikan peserta yang lolos benar-benar bibit unggul yang memiliki potensi besar sebagai pendiri startup. Pada batch 1 hanya menerima 63 dari total 3000 pendaftar.

Pada batch kedua, kuota akan diperbesar hingga 150 peserta. Ditargetkan ada 10 ribu pendaftar dari seluruh Indonesia, terutama dari daerah timur. (Tri Wahyuni)

Related posts