Di Hari Kanker Sedunia, YKPI Serukan Pentingnya Deteksi Dini

0

JAKARTA (Suara Karya): Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) kembali menyerukan pentingnya deteksi dini kanker. Seruan itu disampaikan Ketua YKPI Linda Agum Gumelar memperingati Hari Kanker Sedunia yang jatuh setiap 4 Februari.

“Deteksi dini sangat penting dilakukan, karena banyak pasien kanker yang baru tahu penyakitnta setelah stadium lanjut. Sehingga peluang sembuhnya sangat kecil,” kata Linda di Jakarta, Selasa (4/2/2020).

Linda menambahkan, jika pasien kanker payudara ditemukan pada stadium awal, maka angka harapan hidup (kualitas hidup) pasien akan lebih tinggi, dibandingkan pasien dalam kondisi stadium lanjut.

Mengutip laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) saat ini, ada 17 orang di dunia meninggal setiap menitnya, karena penyakit kanker. Untuk itu, pentingnya melakukan deteksi bagi orang, terutama mereka yang memiliki riwayat penyakit kanker dalam keluarganya.

Selain itu, lanjut Linda, pada orang yang memiliki faktor risiko karena gaya hidup yang tak sehat, mulai dari kebiasaan merokok, malas berolahraga, obesitas, kecanduan alkohol, infeksi, polusi lingkungan, terpapar zat karsinogen dan radiasi.

“Karena itu, peringatan Hari Kanker Sedunia tahun ini bertema ‘I Am and I Will’. Hal itu selaras dengan komitmen setiap individu untuk bertindak dalam menghadapi ancaman kanker di dunia,” ucapnya.

Ditambahkan, pencegahan kanker dengan melakukan deteksi dini juga merupakan bagian dari visi YKPI ‘Indonesia Bebas Kanker Payudara Stadium Lanjut Tahun 2030’. Hal itu akan diwujudkan melalui lima program kerja.

Sebagai informasi, YKPI akan menjadi tuan rumah perhelatan Southeast Asia Breast Cancer Symposium (SEABCS) pada 17-19 Juli 2020 di Jakarta. Hal itu dilakukan karena YKPI merupakan anggota Reach to Recovery International (RRI) sejak September 2014 dan Union of International Cancer Control (UICC) sejak November 2016.

“Pada 2020 ini, YKPI juga akan menghibahkan satu unit mobil kemoterapi dan terapi sistemik pertama di Indonesia untuk dikelola Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD) Jakarta,” katanya.

Pada tahun yang sama juga YKPI akan memulai program kerja melalui tiga pilarnya, yakni Pita Pink Survivor Warrior YKPI, Pilar Pendukung YKPI dan Pilar Relawan Pendamping Pasien Kanker Payudara di RSKD Jakarta.

“YKPI akan selalu mendukung program pemerintah dalam menurunkan angka penyintas kanker payudara stadium lanjut di Indonesia,” katanya.

Selain itu, ditambahkan Linda, seluruh pengurus YKPI merupakan individu relawan yang memberi kontribusi dan dukungan kemanusiaan di bidang kesehatan, khususnya kanker payudara. Sebagian besar dari mereka juga merupakan penyintas kanker payudara.

“Dari YKPI untuk Indonesia bebas kanker stadium lanjut 2030,” ucap mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) itu menandaskan. (Tri Wahyuni)