Diikuti 60 Mahasiswa, Indofood Tetap Gelar Program IRN di Masa Pandemi

0
(Suarakarya.co.id/Tri Wahyuni)

JAKARTA (Suara Karya): Kondisi pandemi tak menyurutkan bagi PT Indofood Sukses makmur untuk tetap menggelar Program IRN (Indofood Riset Nugraha) tahun ini. Bahkan jumlah mahasiswa program sarjana (S1) penerima dana riset untuk penyelesaian tugas akhirnya mencapai 60 orang.

“Program IRN tahun ini tetap digelar, karena banyak ide dari mahasiswa yang memberi kontribusi pada pembangunan sistem pangan nasional yang lebih tangguh dan berkelanjutan,” kata Direktur PT Indofood Sukses Makmur, Franciscus Welirang usai menyerahkan dana riset kepada 60 mahasiswa terpilih, yang digelar secara virtual, Rabu (21/10/20).

Hadir dalam kesempatan itu Tim Pakar IRN yang sekaligus pemateri dalam webinar bertajuk “Covid-19 dan Sistem Pangan Berkelanjutan: Dampak, Tantangan bagi Industri Pangan”, yaitu Guru Besar Universitas Lampung, Bustanul Arifin dan ahli gizi dan kesehatan, Widjaya Lukito.

Ketua Program IRN dan Direktur PT Indofood CBP Sukses Makmur, Suaimi Suriady menjelaskan, ke-60 mahasiswa penerima dana riset itu berasal dari 31 perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta. Selain mendapat dana riset, mahasiswa juga mendapat bimbingan teknis dan pendampingan dari Tim Pakar IRN hingga penelitian selesai.

“Melakukan penelitian di masa pandemi corona virus disease (covid-19) menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan pendidikan sarjananya. Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat mahasiswa agak sulit dalam bergerak,” ujarnya.

Karena itu, lanjut Suaimi, Indofood tetap menggelar Program IRN dengan harapan minat riset di kalangan mahasiswa masih tetap tinggi. Terlebih dengan adanya ancaman krisis pangan global, sebagai dampak pandemi dan perubahan iklim.

“Kita perlu terus menggali potensi sumber pangan yang ada serta melahirkan inovasi baru dalam bidang pangan untuk memperkuat sistem pangan nasional,” tuturnya.

Ditambahkan, jumlah proposal penelitian yang diterima panitia tahun mencapai 296 proposal. Setelah proses seleksi, terpilih 60 proposal yang berhak mendapat bantuan dana riset.

Pada kesempatan yang sama, Tim Pakar IRN juga memberi anugerah kepada 4 mahasiswa peneliti terbaik dari program IRN tahun sebelumnya. Keempat peneliti itu dinilai memenuhi kriteria yang meliputi 5 aspek yakni pelaksanaan penelitian, mutu penelitian, teknik presentasi, penguasaan materi dan sikap peneliti.

Disebutkan 4 peneliti itu adalah Aena Rahmani dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Atiaturrahmah dari Universitas Brawijaya (UB), Meysi Askiyah dari Universitas Hasanuddin dan Fahri Sinulingga dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Mereka mendapat hadiah berupa sebuah laptop.

Sebagai informasi, Program IRN digagas Indofood sejak 2006 lalu. Program tersebut memberi bantuan dana penelitian kepada mahasiswa S1 yang sedanh menyelesaikan penelitian sebagai tugas akhirnya di bidang penganekaragaman pangan.

Program IRN mendapat penghargaan Asia Responsible Enterpreneurship Awards 2010 untuk kategori Investment in People Award dari Enterprise Asia serta Penghargaan Peduli Pendidikan 2011 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).

Tim Pakar IRN terdiri dari 9 orang yang ahli dalam berbagai bidang seperti teknologi pangan, sosial ekonomi pertanian, budidaya pertanian, peternakan, gizi dan kesehatan, perikanan dan kelautan, genetika dan bioteknologi molekur serta dari Indofood mewakili sektor industri. (Tri Wahyuni)