Dilantik, Pengurus Perkumpulan Dokter Alumni Sman 8

0

JAKARTA (Suara Karya): Sebuah reuni alumni tidak hanya menghadirkan kenangan-kenangan kebersamaan di masa lalu, tapi sering juga membentuk simpul-simpul ikatan dan hubungan relasional baru yang sangat berharga. Alumni yang bereuni pun tidak hanya mengumpulkan mosaik kenangan tiga tahun semasa SMA, tapi juga membangun kehangatan hubungan baru di kekinian yang semakin memperluas jaringan dalam kehidupan. Apalagi kalau reuni tersebut terjadi lintas angkatan.

Lebih istimewa lagi, bila kemudian yang bertemu, berkumpul dan menyimpul ikatan-ikatan baru tersebut adalah alumni seprofesi, khususnya dokter. Banyak kekagetan kecil yang terjadi ketika masing-masing mengetahui ternyata dosen semasa kuliah, atasan, atau bahkan mitra kerja mereka berasal dari almamater yang sama. Hubungan relasional yang sebenarnya terbentuk di kekinian, jadi memiliki jalur yang panjang dan meluas pada hubungan kenangan terkait almamater.

Begitu pula yang terjadi pada alumni yang setelah lulus dari SMAN 8 Jakarta kemudian mengambil kedokteran sebagai pendidikan lanjutan. Percikan-percikan informasi bahwa masing-masing adalah rekan seprofesi kemudian berkembang menjadi gudang informasi yang dibutuhkan untuk pengembangan jaringan dan ilmu kedokteran itu sendiri.

Maraknya isu-isu dunia kesehatan, terkhusus pada keragaman kondisi pandemik virus Covid-19 yang melanda dunia saat ini di mana dokter dan para tenaga kesehatan terdorong menjadi garda terdepan, telah menjadi katalisator terbentuknya komunitas dokter alumni SMAN 8 Jakarta yang lebih populer disebut Dokter Alumni Smandel Jakarta alias DAS.

Melajunya berbagai kegiatan bersama para dokter alumni Smandel pun segera bermuara pada pembentukan legalitas komunitas yang di aktanya tertulis sebagai Perkumpulan Dokter Alumni SMAN 8 Jakarta. Namun, sebagai brand lebih dikenal dengan sebutan DAS.

Bertempat di ruang Sasana Krida SMAN 8 Jakarta, almamater mereka, diresmikanlah terbentuknya DAS atau Perkumpulan Dokter Alumni Smandel yang ditandai dengan kegiatan Pelantikan Pengurus Perkumpulan Dokter Alumni SMAN 8 Jakarta, Minggu (26/12/2021).

Acara pelantikan pengurus DAS yang diselenggarakan di Ruang Sasana Krida SMAN 8 Jakarta ini berlanjut pada kegiatan Plenary Discussion bertajuk “Update on SARS-Cov2: Variant Omicron” yang akan dibawakan oleh dr. Pompini Agustina Sitompul, Sp.P (K), spesialis paru dan atau pulmonogist lulusan S2 Universitas Indonesia. Pompini adalah alumni Smandel Angkatan 1988.

Organisasi DAS dan segala kegiatan terkait didukung oleh Ketua Terpilih Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr. Adib Khumadi SpOT yang sempat hadir memberi sambutan dalam acara Musyawarah Nasional DAS sebelumnya.

Hal ini menandai awal resminya kegiatan-kegiatan DAS sebagai salah satu entitas komunitas Kesehatan yang signifikan perannya di Indonesia. Dikatakan signifikan karena DAS tidak hanya beranggotakan para dokter dan spesialis yang populer dan mumpuni, tapi juga karena banyak anggota DAS yang menjadi tokoh-tokoh penting dalam dunia Kesehatan di Indonesia, termasuk beberapa pejabat Kementerian Kesehatan yang menjadi induk giat dunia Kesehatan di Indonesia.

Tim formatur yang membidani terbentuknya organisasi ini, telah menunjuk dr. Herry Nursetiyanto, Sp.PD, FINASIM, dokter spesialis endokrinologi yang merupakan lulusan SMAN 8 Jakarta Angkatan 1986, sebagai Ketua dari Perkumpulan Dokter Alumni Smandel (Jakarta) untuk periode 2021 – 2025.

Salah satu dewan penasehat organisasi ini adalah Brigjen TNI dr. Dewi Puspitorini, Sp.P, MARS. Selain spesialis paru, dia juga menguasai ilmu manajemen rumah sakit. Jabatan fungsionalnya saat ini adalah Direktur Profesional Tenaga Kesehatan RSPAD Gatot Subroto. Secara kebetulan, dr. Dewi adalah teman seangkatan dr. Herry semasa SMA.

Dari sekian banyak tokoh populer dunia kesehatan Indonesia yang tergabung di dalam DAS, tercatat nama drg. Arianti Anaya, MKM yang baru saja menduduki posisinya sebagai Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Sebuah posisi baru di Kementerian Kesehatan yang ditambahkan oleh Presiden Jokowi guna memastikan bahwa transformasi sektor Kesehatan Indonesia ke depannya menjadi jauh lebih baik. Hal ini disampaikan oleh Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan RI, mengutip keterangan Pers Kemenkes pada hari Kamis, 16 Desember 2021.

Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan adalah struktur baru di Kementerian Kesehatan yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 18 Tahun 2021, pasal 6 mengenai susunan organisasi Kemenkes. Drg. Arianti Anaya sendiri adalah alumni SMAN 8 Jakarta Angkatan 1983.

DAS Entitas yang Akan Berkembang

Dalam kiprahnya kemudian, sebagai bagian dari komunitas alumni SMAN 8 Jakarta yang memiliki sekumpulan tokoh-tokoh penting di sektor pemerintah maupun swasta, bisa dipastikan bahwa DAS akan berkembang sebagai salah satu entitas komunitas kesehatan yang akan berperan besar dalam pengembangan dunia kesehatan di Indonesia. Jaringan itulah yang akan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan DAS.

Beberapa alumni non-dokter yang turut menyaksikan pelantikan pengurus DAS periode 2021 – 2025 ini, Aquarius Rudianto, Direktur Bisnis dan Jaringan PT Bank Mandiri Tbk, bersama teman seangkatannya, Angkatan 1985, Arif Mujahidin yang menjabat sebagai Direktur Komunikasi Korporat Danone Indonesia. Arif baru saja tercatat sebagai salah Pimpinan Public Relation paling berpengaruh tahun 2021 versi majalah PR.

Acara pelantikan pengurus DAS yang diselenggarakan di Ruang Sasana Krida SMAN 8 Jakarta pada hari Minggu, tanggal 26 Desember ini berlanjut pada kegiatan Plenary Discussion bertajuk “Update on SARS-Cov2: Variant Omicron” yang akan dibawakan oleh dr. Pompini Agustina Sitompul, Sp.P (K), spesialis paru dan atau pulmonogist lulusan S2 Universitas Indonesia. Pompini adalah alumni Smandel Angkatan 1988.

Dengan mengusung motto OK MIKE yang terpahami sebagai nilai-nilai 1. Orientasi ke masa depan, 2. Komunikasi dua arah, 3. Mengayomi, 4. Ikhlas, 5. Kolaborasi dan 5. Egaliter, jelas bahwa DAS memiliki visi yang luas mengenai dunia Kesehatan. Salah satu tujuan yang ingin dicapai mendirikan RS DAS yang dibangun bersama oleh para dokter alumni Smandel bekerjasama dengan stakeholder lainnya.

Dalam kondisi kesehatan terbaru saat ini, problem pandemik maupun masalah transformasi tenaga kerja kesehatan menjadi isu terdepan yang dijadikan prioritas kegiatan DAS tahap awal. Nama-nama tersebut di atas adalah motor program awal DAS. Sukses terus untuk DAS. (Pramuji)