Diluncurkan, Gerakan Kurban Asyik Tanpa Sampah Plastik!

0

JAKARTA (Suara Karya): Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi (KFLHK) bersama Filantropi Indonesia, Dompet Dhuafa dan Belantara Foundation mengagas Gerakan Kurban Asyik Tanpa Sampah Plastik.

Gerakan tersebut merupakan kampanye untuk mengedukasi masyarakat, agar dapat beralih ke kemasan alternatif yang ramah lingkungan sebagai wadah daging kurban.

“Ini merupakan langkah awal dari KFLHK untuk membantu mengurangi sampah plastik. Setiap tahunnya, diperkirakan ada 5,4 juta sampah plastik yang dihasilkan di Indonesia,” kata Direktur Filantropi Indonesia, Hamid Abidin dalam keterangan pers secara daring, Kamis (8/7/21).

Ditambahkan, volume sampah plastik meningkat pesat saat pandemi karena sebagian besar masyarakat melakukan belanja online yang pengemasannya menggunakan plastik. Belum lagi limbah medis yang meningkat tajam dibandingkan masa normal.

“Kegiatan kurban yang menjadi bagian dari ritual ibadan dan memberi dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat seharusnya tidak ikut memperparah persoalan sampah ini,” tuturnya.

Karena itu, lanjut Hamid, moment Iduladha dinilai tepat untuk meluncurkan gerakan pengurangan sampah plastik. Masyarakat dapat memanfaatkan besek bambu, daun pisang/jati, plastik gelatin/singkong, dan wadah makanan.

Upaya itu selaras dengan kebijakam Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang telah mengeluarkan surat edaran SE.2/PSLB3/PS/PLB.0/7/2019 tentang Pelaksanaan Hari Raya Iduladha Tanpa Sampah kepada seluruh pemerintah daerah di Indonesia.

Pernyataan senada dikemukakan Direktur Eksekutif Belantara Foundation, Sri Mariati. Sebagai koordinator klaster, Belantara sangat mendukung aksi pengurangan sampah plastik. Momen Iduladha menjadi salah satu kesempatan untuk mengajak lebih banyak orang menggunakan bahan yang lebih ramah lingkungan.

“Kami juga yakin kerjasama antara berbagai pihak dalam KLFHK, bisa menjadi upaya sinergis untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup dan konservasi lainnya,” ujarnya.

Sementara itu, General Manager Advokasi & Aliansi Strategis Dompet Dhuafa, Arif Rahmadi Haryono menyatakan, semangat keber-agama-an dalam perayaan Iduladha sejatinya selaras dengan semangat pelestarian lingkungan.

“Kami melihat kebanyakan masyarakat Indonesia belum menyadari bahayanya sampah plastik bagi lingkungan,” ucapnya.

Gerakan ‘Kurban Asik Tanpa Sampah Plastik’ diluncurkan untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam penggunaan plastik yang tidak dapat didaur ulang, terutama di momen Iduladha.

“Lewat gerakan ini, masyarakat kami dorong untuk mengganti wadah daging kurban yang ramah lingkungan untuk menjaga kelestarian lingkungan,” kata arif.

Ditambahkan, Gerakan Kurban Asyik Tanpa Sampah Plastik akan dilakukan sekitar satu bulan. Kegiatan pertama gerakan adalah Philanthropy Sharing Session: “Pengendalian Sampah Plastik Saat Iduladha’’.

“Materi edukasi telah disediakan agar kita semua dapat menyebarluaskan informasi lebih cepat. Gerakan ini juga meliputi kompetisi pembuatan video terkait inisiatif masyarakat untuk menggunakan bahan ramah lingkungan sebagai wadah daging kurban,” ujarnya. (Tri Wahyuni)