
JAKARTA (Suara Karya): Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti terpilih sebagai Ketua Komisi Kesehatan atau Technical Commission on Medical Care and Sickness Insurance ISSA periode 2020-2022. ISSA adalah Asosiasi Jaminan Sosial International.
Dalam ‘TC Health Meeting’ yang digelar ISSA secara daring, Kamis (8/4/21), Ali Ghufron menyatakan, BPJS Kesehatan akan berkontribusi dalam pengembangan sistem jaminan kesehatan di masa krisis kesehatan.
“Kami dukung negara-negara anggota ISSA dalam studi long term care atau perawatan sosial jangka panjang (PJP),” kata mantan Wakil Menteri Kesehatan itu.
Seperti diketahui, kondisi pandemi saat ini menunjukkan kurang optimalnya penerapan PJP di berbagai negara. Krisis kesehatan juga mematikan ekonomi global. “Itu bisa terjadi karena sistem jaminan kesehatan di seluruh dunia tidak dirancang untuk menangani krisis semacam ini,” ucapnya.
Karena itu, Ali Ghufron menyatakan, Komisi Kesehatan ISSA ke depan akan berperan dalam memberi pedoman dan mendukung lembaga jaminan sosial selama krisis, yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Diharapkan terbangun adaptasi jangka panjang guna memperkuat kesiapsiagaan krisis dalam pandemi covid-19,” tuturnya.
Ditambahkan, BPJS Kesehatan akan berkontribusi dalam pengumpulan studi dan ‘best practice’ dalam membangun studi kasus komparatif, terkait penurunan ratio akibat ‘universal health Coverage’ di Indonesia.
BPJS Kesehatan juga memaparkan hasil kemajuan penelitian di 3 negara yaitu Indonesia, Turki, dan Uruguay terkait hal tersebut.
Sebagai informasi, Komisi Kesehatan ISSA beranggotakan negara seperti Algeria, Argentina, Belgia, Perancis, Gabon, Georgia, Hungaria, Indonesia, Iran, Kazakhstan, Korea, Peru, Rusia, Rwanda, Turki dan Uruguay.
TC Health selama periode 2020-2022 akan memprioritaskan pada fenomena ageing population, tantangan perluasan cakupan jaminan sosial dan kompilasi studi terkait hubungan antara Universal Health Coverage (UHC) dengan peningkatan kohesi sosial dan inklusi sosial. (Tri Wahyuni)